Sri Sultan Hamengku Buwuno (HB) X mengajak seluruh peserta kontestasi politik Pemilu Presiden 2019, untuk bersatu kembali, mengusung semangat islah politik, termasuk untuk pendukung kedua pasangan calon presiden-wakil presiden yang ada di daerah. Terlebih, saat ini masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.
Ajakan ini disampaikan oleh Sri Sultan dalam imbauannya, yang ditujukan kepada pendukung kedua pasangan calon yang ada di daerah, dengan mengedepankan nilai budaya. "Ini saat yang tepat untuk bersama-sama measuki gerbang islah politik berbasis kultur (budaya)," seru Sri Sultan HB X di sela-sela pelaksanaan tradisi Syawalan di balai Kota Yogyakarta, Senin (17/6).
Seruan serupa juga dilakukan oleh Sri Sultan HB X dalam gelaran Syawalan di beberapa kabupaten lain di Yogyakarta. Menurutnya, saat ini merupakan momen yang tepat untuk menanggalkan identitas pilihan politik calon presiden-wakil presiden (Pasangan 01 atau Pasangan 02). "Kembali pada semangat Sila Ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia," tegasnya.
Lebih lanjut Sri Sultan HB X memaparkan, islah atau rekonsiliasi politik akan menjadi beban politik nasional yang tidak berkesudahan, jika pihak-pihak yang berkontestasi tidak bisa bersikap 'legowo' atau ikhlas dan mengembalikan semua kepada Tuhan Yang Maha Esa. "Kalau (islah) tidak segera direalisasikan, permusuhan elite akan melebar dan masyarakat yang menjadi korban.
Terkait dengan islah di daerah-daerah dengan mengedepankan kebudayaan, Sri Sultan pun mendorong Forum Komunikasi Pimpinan Daerah untuk mengambil inisiatif dan peran sebagai jembatan islah kebangsaan. Kendati demikian, saat ditanya apakah dirinya sebagai salah satu pemimpin di daerah sekaligus tokoh nasional, siap untuk menjadi jembatan dalam proses islah politik berbasis kultur, ia belum memberikan jawaban. "Kalau itu (jembatan islah politik), saya belum tahu jawabannya," tuntas Sri Sultan.
