Jokowi Siapkan Program Bagi Anak Muda Yang Mau Ganti Kerja

- Jumat, 16 Agustus 2019 | 15:46 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras.
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019) ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pras.

Pemerintah merancang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di 2020, dengan salah satu fokusnya meningkatkan akses keterampilan bagi anak-anak muda, para pencari kerja, dan mereka yang mau berganti pekerjaan.

Pemerintah pada tahun 2020 akan meluncurkan program kartu Pra-Kerja sebagai bagian dari APBN 2020 untuk Akselerasi Daya Saing melalui Inovasi dan Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia. 

"Mereka dapat memilih jenis kursus yang diinginkan, antara lain coding, data analytics, desain grafis, akuntansi, bahasa asing, barista, agrobisnis, hingga operator alat berat," ujarnya Jokowi saat Sidang Paripurna DPR, Jumat (16/8/2019).

Di awal pidato nota keuangan 2020, Jokowi menegaskan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik dari 69,55 di 2015, menjadi 71,39 di 2018, atau masuk dalam status tinggi. Selain itu, tidak ada lagi provinsi dengan tingkat IPM yang rendah.

Ia menegaskan, saat negara-negara lain ekonominya melambat, ekonomi Indonesia mampu tumbuh dan menanfaatkan situasi krisis ini sebagai peluang, kekuatan untuk bangkit, untuk tumbuh, untuk Indonesia Maju.

"Salah satu kuncinya adalah dengan terus meningkatkan daya saing nasional, dengan bertumpu pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)," katanya.

SDM yang berkualitas, lanjut Jokowi, merupakan modal penting memasuki era ekonomi berbasis digital. Berbagai program pembangunan SDM tengah disiapkan, untuk memastikan bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan. 

"Kita bangun generasi bertalenta yang berkarakter dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Indonesia memiliki modal awal untuk bersaing di tingkat global," ujarnya.

Pemerintah menargetkan belanja APBN 202o, dapat mendorong penurunan pengangguran ke tingkat 4,8 persen sampai 5,1 persen. Selain itu, kemiskinan diharapkan turun di kisaran 8,5 persen sampai 9,0 persen dan ketimpangan menurun di kisaran 0,375 sampai 0,380 dan IPM mencapai 72,51 pada tahun 2020.
 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X