Mendadak Hutang Garuda Turun 81 Persen, Ini Penjelasan Lengkapnya!

- Selasa, 28 Juni 2022 | 21:30 WIB
Konferensi hutang Garuda Indonesia. (Tri Endang Suprihatini/IDZ Creators)
Konferensi hutang Garuda Indonesia. (Tri Endang Suprihatini/IDZ Creators)

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan hasil voting PKPU yang dihadiri oleh 365 kreditur nilai total klaim hutang sebesar Rp138 triliun pada Selasa, 28 Juni 2022. 

Dari 365 kreditur tersebut, 95% atau 347 kreditur menyetujui pelaksanaan PKPU dimana mayoritas kreditur ini mewakili 122 triliun dari 138 triliun hutang kepada PT. Garuda Indonesia dan menerima proposal perdamaian.

"Dengan hasil ini dapat dinyatakan bahwa proposal perdamaian diterima oleh mayoritas kreditur,” ujar Irfan Setiaputra, Dirut PT. Garuda Indonesia. 

Menanggapi perjanjian damai tersebut, PT. Garuda Indonesia pun memutuskan untuk melakukan restrukturisasi dan negosiasi. Selain itu, memastikan bahwa perubahan ini dapat diimplementasikan secara optimal, khususnya dalam menyewa pesawat.

Untuk sewa pesawat, ke depannya akan diberlakukan sistem power by hour, dimana proses pembayaran dihitung jika pesawat tersebut diterbangkan. Untuk jenis pesawat narrow body hingga 2022, sementara untuk wide body sampai 30 Juni 2023 dan ada yang hingga 30 Desember 2023. 

"Secara biaya sewa yang narrow body ini secara avarage kita mengalami penurunan 31%. Sementara wide body 55%, untuk non kontak sewa pesawat ini konversi hutang ke equitas. Jadi equitas tersebut akan disesuaikan akan memberikan recovery yang sesuai dengan ketentuan dalam surat hutang baru, surat perjanjian baru, ini memiliki tenor yang panjang dan tingkat bunga yang rendah,” tambahnya. 

-
Konferensi hutang Garuda Indonesia. (Tri Endang Suprihatini/IDZ Creators)

Sementara pinjaman bank dan vendor akan ditentukan dengan tender yang panjang serta suku bunga yang punya kompensasi keterlambatan pembayaran lebih rendah. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmojo, menyatakan bahwa berkat restrukturisasi ini, PT. Garuda Indonesia berhasil menurunkan utangnya sebesar 81%. 

Selain itu, PT. Garuda Indoneaia hanya perlu melunasi 19% sisanya. Penurunan 81% ini sendiri berdasarkan persentase, namun bisa secara nomina penurunan hutangnya adalah 50%. 

"Ini memang sebuah prestasi yang sangat baik dimana kita tidak hanya memotong hutang ke belakang, tapi juga memotong biaya lease rate ke depan. Sehingga biaya lease rate kita disandingkan dengan rata-rata lease rate dari maskapai lain di dunia. Karena sebelum Covid dulu biaya lease rate garuda jadi salah satu yang paling mahal di dunia,” ujar Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmojo.

Selama 8 bulan ini, PT. Garuda Indonesia telah berhasil menurunkan lease rate sebesar 31% untuk pesawat narrow body, dan 54% untuk pesawat wide body. Dan ini bisa menjadi fondasi yang baik agar neraca keuangan PT. Garuda Indonesia lebih baik ke depan, sehingga bisa hasilkan keuntungan.

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

-
IDZ Creators

 

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Rekomendasi

Terkini

X