Pihak keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kembali mendatangi Bareskrim Polri. Di hadapan awak media, mereka meminta agar Polri menaikkan pangkat Brigadir J menjadi Aipda dan memuseumkan rumah dinas lokasi pembunuhan Brigadir J.
"Kami datang ke sini membawa klien kami, Rosi dan Samuel bersama Yuni, pertama untuk mengurus hak-hak Almarhum Yosua Hutabarat, baik haknya sebagai anggota Polri, pasca dibunuh jadi meninggal, ada juga hak-haknya memulihkan nama baik," kata pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (17/2/2023).
Pihak keluarga meminta Polri menaikkan pangkat Yosua dari Brigadir menjadi Aipda Anumerta. Sebab, Brigadir J tewas dalam rangka bertugas mengawal keluarga Kadiv Propam yang saat itu dijabat oleh Ferdy Sambo.
Baca Juga: Nikita Mirzani Disebut Bela Ferdy Sambo, Warganet: Tidak Ada Bekingan Lagi
"Beliau dibunuh dalam rangka tugas mengawal atasannya atau istri atasannya. Kita minta supaya diperhatikan dan diberikan kenaikan pangkat, kita mohon dua tingkat dari Brigadir menjadi Aipda Anumerta," beber Kamaruddin.
Lebih jauh, pihak keluarga juga meminta Polri memulihkan nama baik Yosua. Terkait hal ini, mereka meminta rumah dinas Kadiv Propam, yang menjadi TKP pembunuhan Brigadir J, dijadikan museum.
"Kita juga minta agar nama baiknya dipulihkan supaya rumah itu, rumah pembantaian dijadikan musium, kemudian diberikan restitusi, kemudian ada juga hak almarhum seperti asuransi, Asabri agar diurus barang-barang miliknya yang sampai sekarang belum kembali bahkan sudah kami laporkan kepada penyidik Polres Jakarta Selatan," jelasnya.
Baca Juga: Sambil Teriak-teriak, Nikita Mirzani Bela Ferdy Sambo: Hanya Tuhan yang Berhak Cabut Nyawa
Sebelumnya, Brigadir J tewas usai dibunuh oleh atasannya sendiri, yakni Ferdy Sambo cs di rumah dinas Kadiv Propam, di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Ferdy Sambo divonis hukuman mati dalam kasus ini.
Artikel Menarik Lainnya:
