Belum Juga Berbicara Capres, Ternyata Ini Alasan PDIP

- Jumat, 29 Juli 2022 | 14:26 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (INDOZONE/Harits Tryan)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (INDOZONE/Harits Tryan)

Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap alasan mengapa pihaknya belum mau berbicara soal calon presiden (Capres). Sebab ia menyebut PDIP lebih fokus bagaimana mengerahkan energi membantu rakyat.

"Bagi PDI Perjuangan yang penting sekarang membantu rakyat. Kalau kita berbicara calon presiden sekarang, mencalonkannya kan bulan Agustus tahun depan. Masih satu tahun lagi. Jadi mengapa kita buang energi dengan wacana tersebut. Bagi kami segala sesuatu ada waktunya, ada momentumnya, sesuai tahapan Pemilu," kata Hasto dalam keterangannya dikutip Jumat (29/7/2022).

Hasto bilang bahwa sikap PDIP yang belum menyinggung soal pencapresan, sering disalahartikan oleh sejumlah pihak. Ini karena dianggap sebagai bentuk tak ingin menjalin kerja sama atau koalisi. 

"Sekali lagi kita jangan buang energi, bagi PDI Perjuangan skala prioritas memperbaiki ekonomi rakyat. Apalagi kita baru menghadapi pandemi Covid yang membutuhkan perhatian besar agar kita bisa segera bangkit," ucap Hasto.

Dijelaskan Hasto, pada waktunya, akan tiba saat membahas soal capres dan kerja sama untuk mengusung capres, termasuk memberi komitmen saat pemerintahan berjalan nantinya.

Baca Juga: PDIP Sebut Sosok Calon Menteri PAN-RB Sudah Dibahas Megawati dan Jokowi

Dia mencontohkan dukungan PDIP yang tidak pernah kendor dalam mendorong keberhasilan Pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

 "Karena keberlangsungan pemerintahan itu kan sangat penting," ucap Hasto.

Apalagi menurut Hasto, soal capres ini terkait bagaimana pentingnya untuk menangkap apa yang menjadi harapan masyarakat. Pada saatnya, sambung dia, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan memutuskan berdasar semua proses tersebut.

"Harus diingat, presiden dan wakil presiden itu harus didukung oleh satu konsepsi tentang pembangunan masa depan seperti apa. Jadi tidak sekedar bicara capresnya," urai Hasto.

"Bagaimana pemimpin yang bekerja dengan ideologi, yang memberikan direction atau arah, yang bekerja dengan platform, dan keberpihakan kepada kepentingan masyarakat luas," tambah Hasto.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X