Belakangan ini, nama Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara terus menjadi perbincangan publik karena kasus penyelundupan Harley Davidson yang menjeratnya. Erick Thohir selaku Menteri BUMN beberapa waktu lalu, resmi mencopot Ari Askhara dari jabatannya.
Langkah yang diambil Erick mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI). Hal itu dikarenakan banyaknya kebijakan kontroversional yang dibuat oleh Ari.
Bahkan, diungkapkan bahwa Ari pernah menjanjikan koper senilai Rp10 juta kepada para awak kabin. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu anggota ikatan, Josephin.
"Jadi ada rencana mantan Direktur Utama Garuda (Ari Askhara) memberikan awak kabin koper Tumi yang nilai harganya minimal Rp10 juta ke atas," kata Josephin.
Ari rencananya akan memberikan koper Tumi kepada 3.500 awak kabin. Menurut Josephin, rencana pemberian koper tersebut tidak efisiensi dan lebih baik meningkatkan pelayanan penumpang.
"Lebih baik, kita memperbaiki pelayanan ke penumpang sama jadwal penerbangan. Garuda kan sudah banyak yang tutup-tutup, banyakin schedule itu saja daripada harus koper Tumi kan," ungkapnya.
Hingga saat ini pemberian koper Tumi tersebut belum terealisasikan. Namun, kabar yang beredar menyebut sudah ada beberapa awak kabin yang mendapat koper Tumi tersebut.
"Baru terealisasi itu di daerah tempat yang tadi disebutkan ‘selirnya’ saja. Saya tidak tahu berapa," ujar Josephin.
