Belajar 'Branding' dari BTS, Ini Beberapa Hal yang Bisa Dipetik

- Kamis, 25 Juli 2019 | 15:51 WIB
photo/Instagram/@bts.bighitofficial
photo/Instagram/@bts.bighitofficial

Merek atau brand produk tidak harus selalu terpaku pada logo identitas yang mewakili, tetapi dapat dibentuk dengan citra atau pesona unik. Merek adalah nama, istilah, desain, simbol, atau fitur lainnya yang mengidentifikasi barang atau jasa satu penjual sebagai berbeda dari yang ada di penjual lain.

Praktik memasarkan merek atau brand produk memang bukan hal yang mudah. Ini sudah menjadi isu yang menarik hampir di semua lini kehidupan manusia, khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia bisnis. Namun sayangnya, sampai saat ini masih banyak orang yang belum bisa membangun 'image' dari brand produknya.

Citra Produk yang Unik Seperti BTS

Seorang desain grafis dan pengamat merek Caroline Peni asal Indonesia yang berbasis di Amerika Serikat (AS) menyatakan merek merupakan citra yang membedakan sesuatu produk dari produk yang lain. Dalam hal ini, dia mencontohkan seperti grup K-Pop BTS.

Grup Korea Selatan itu punya 3,3 miliar penggemar, yang disebut ARMY, di seluruh dunia. Nilai merek BTS mencapai sekitar 45 miliar dolar AS dan setiap hari mendapatkan sebutan di Twitter hingga 600.000 kali.

"Tidak mengherankan kalau BTS adalah salah satu dari sedikit brand paling berpengaruh di dunia saat ini," kata Caroline Peni dalam keterangan tertulis, Rabu (24/7), dilansir dari Antara.

-
photo/Caroline Peni bersama rekan-rekannya/carolinepeni.com

Caroline mengatakan, loyalitas yang kuat dari para penggemar memegang peranan penting dalam pembangunan merek BTS. 

"Para ?believers? BTS mempunyai daya kepemilikan yang kuat terhadap ?brand? itu. ?Brand? yang cenderung membuat fenomena heboh seperti itu lazim disebut sebagai ?cult brand?," katanya.

Dia mengatakan tidak semua merek bisa disebut cult brand. Cult brand punya pemahaman sebagai ideologi yang tulen dan identitas yang otentik. Menurutnya, salah satu faktor yang membuat BTS berhasil menorehkan citra mendalam pada penggemarnya adalah kesuksesan grup beranggotakan tujuh orang itu untuk keluar dari stereotipe grup K-pop.

Kesuksesan BTS: Mengangkat Isu yang Dekat Bagi Milenial

“Yang menarik dari BTS adalah keberanian mereka membawa tema yang ?fresh di dunia K-pop. Isu masalah kesehatan jiwa dan kepercayaan pada diri sangatlah relevan dan universal bagi generasi yang dibombardir oleh ekspektasi mustahil, kemajuan teknologi dan kelebihan informasi," kata Caroline.

-
photo/Instagram/@bts.bighitofficial

Para penggemar BTS yang berasal dari berbagai negara, agama, ras dan gender melihat citra tersebut sebagai cerminan diri mereka sendiri. Loyalitas adalah salah satu pembeda utama cult brand dengan merek pada umumnya. BTS yang punya lebih dari 20 juta pengikut di Twitter menamakan penggemar mereka ARMY.

“Dengan memberikan nama khusus dan logo identitas, loyalitas dibangun oleh para A.R.M.Y. yang merasa menjadi satu keluarga,” ujarnya.

Dia melanjutkan, rasa cinta penggemar bisa terlihat dari antusiasme mereka untuk membeli produk-produk terkait BTS. Seperti pada Desember 2017, LINE store di New York meluncurkan sub-brand BT21 yang merupakan proyek kolaborasi antara LINE FRIENDS dan BTS berupa delapan maskot kartun mewakili tiap anggota dan juga ARMY.

-
photo/Instagram/@bts.bighitofficial

Pada hari pembukaannya, sebanyak 2.000 penggemar mengantri sebelum jam buka dan tercatat jumlah pengunjung toko LINE pada pekan itu sebanyak 300.000 orang.

Kehebohan serupa juga terjadi ketika Uniqlo Indonesia mulai menjual kaos-kaos bergambar BT21. Selama tiga hari sejak dirilis pada 21 Juni, Uniqlo Indonesia mengumumkan lewat Twitter bahwa seluruh koleksi kaos BT21 sudah terjual.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X