Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menjelaskan soal batalnya rencana perubahan mata uang Rp1.000 menjadi Rp1 atau Redenominasi Rupiah. Alasannya ialah, ketika itu negara fokus menggarap persoalan lainnya.
"Sehingga, saat itu pilihan memangkas Rp1.000 jadi Rp1 tidak memiliki urgensi tinggi. Maka direm dulu," kata dia di acara dialog 100 ekonom bersama JK di Hotel Westin Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Rencana menghilangkan sejumlah angka nol di mata uang Rupiah itu dinilai para ekonom sebagai sebuah cara yang efektik, dalam menaikkan nilai mata uang Rupiah terhadap dolar.
Akan tetapi, JK menuturkan, nilai Rupiah terhadap dolar masih jauh lebih baik lagi dibandingkan sejumlah negara lainnya seperti Venezuela, Brasil, Turki dan lain-lain.
"Jadi, Rupiah kita bukan yg terburuk di dunia. Kita lihat itu ada Venezuela, Brasil, Turki, kemudian Afrika Selatan," katanya.
