IPW Minta Kapolri Sanksi Tegas Bawahan yang Nekat Kumpulkan Massa

- Selasa, 24 Maret 2020 | 10:12 WIB
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Indonesian Police Watch (IPW) memberikan apresiasinya kepada Mabes Polri khususnya Kapolri Jenderal Idham Azis karena sudah mengeluarkan maklumat untuk para anggotanya agar membubarkan perkumpulan massa dengan tujuan terhindar dari penyebaran virus corona.

Meski mengapresiasi, IPW juga memberikan catatan untuk Kapolri, apa saja?

"IPW memberi apresiasi pada Kapolri Idham Azis yang sudah mengeluarkan maklumat agar jajarannya tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan massa seperti yang dihimbau Presiden Jokowi agar virus corona tidak makin menyebar," kata Ketua IPW, Neta S Pane saat dikonfirmasi Indozone, Selasa (24/3/2020)

Meski memberikan apresiasi, IPW memberikan catatan khusus untuk mantan Kabareskrim Polri itu. IPW meminta Kapolri bertindak tegas mencopot jajarannya jika terbukti mengumpulkan massa di tengah wabah virus corona ini.

"Seiring dengan maklumat tersebut Kapolri harus berani menindak tegas dan mencopot bawahannya yang bandel tetap melakukan kegiatan yang bersifat pengumpulan massa," ungkap Neta.

Neta kembali menyinggung aksi-aksi bawahan Kapolri yang nekat mengumpulkan massa. Salah satunya seperti yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya dan Polda Sulut yang beberapa waktu lalu mengumpulkan massa.

"Dari pendataan IPW ada dua kegiatan yang bersifat pengumpulan massa yang dilakukan pejabat Polri pasca imbauan Presiden. Pertama, Ditreskrimum Polda Metro Jaya melakukan bagi-bagi masker di Tanah Abang, kedua, Kapolda Sulut melakukan kegiatan sepeda di Manado," papar Neta.

Neta menyebut IPW saat ini menunggu langkah tegas dari Kapolri terkait dua hal itu. Menurutnya harus ada sanksi tegas yang dikeluarkan oleh Kapolri Jenderal Idham Azis.

"IPW menunggu sanksi apa yang akan diberikan Kapolri kepada kedua pejabat kepolisian itu. Soalnya keduanya adalah figur penting, yang satu dekat dengan keluarga penguasa dan yang satu lagi adalah seniornya Kapolri. Pertanyaannya, beranikah Kapolri bertindak tegas pada mereka?," pungkas Neta.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X