UN 2020 Dihapus, Bagaimana Standar Kelulusan Siswa?

- Selasa, 24 Maret 2020 | 18:20 WIB
Suasana sekolah SMA Negeri 4 (INDOZONE/Desika Pemita)
Suasana sekolah SMA Negeri 4 (INDOZONE/Desika Pemita)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih opsi untuk meniadakan Ujian Nasional (UN) 2020 bagi siswa SD, SMP, SMA/Sederajat. Keputusan ini diambil setelah pandemi virus corona yang belum bisa ditanggulangi.

Pembatalan UN rupanya mendapatkan pro dan kontra, baik dari orangtua murid maupun guru. Beberapa dari mereka setuju dengan keputusan tersebut, dianggap tak memberatkan siswa.

Ada juga yang merasa keberatan. Alasannya, penilaian siswa sulit dilakukan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala SMA Negeri 4 Jakarta Drs. Hery Yanto, menyebutkan pihak sekolah sudah mengantisipasi. Apalagi, wacana mengenai penghapusan UN sudah lama beredar.

-
Suasana ujian nasional di sekolah menengah atas (INDOZONE/Desika Pemita)

Dia menuturkan, beberapa tahun terakhir standar kelulusan siswa lebih fokus pada ujian sekolah. Selain itu, dengan adanya kurikulum 2013, jarang sekali siswa tidak lulus karena masalah nilai. Kalau pun siswa terpaksa tidak lulus maka hal itu dikarenakan perilakunya di sekolah. Sekarang ini mengikuti UN semata hanya sebagai syarat kelulusan, hasilnya tidak diperhitungkan.

“Sekarang yang dipakai untuk kelulusan itu nilai ujian sekolah yang sudah dilaksanakan. Tapi memang masih ada dua hari lagi ujian sekolah yang belum terlaksana karena wabah Covid-19. Untuk hal ini kami masih menunggu kebijakan dari dinas pendidikan nasib dua hari ujian sekolah ini bagaimana,” kata Hery kepada Indozone, Selasa (24/3/2020).

-
Upacara yang menjadi salah satu kegiatan di sekolah menengah atas (INDOZONE/Desika Pemita)

Ujian Sekolah

Menurutnya, di SMA 4, sudah mempersiapkan jikalau nantinya dua hari ujian sekolah yang tertunda harus dilakukan secara online atau daring. Ujian sekolah memang seharusnya dilaksanakan di sekolah dengan metode CBT. Namun melihat situasi seperti sekarang, ada kemungkinan dilakukan secara online sehingga siswa menjalani ujian sekolah dari rumah.

“Kalau dinas pendidikan memerintahkan untuk online kami sudah siap. Walaupun memang yang dikhawatirkan anak-anak mungkin nyontek, tapi bisa di-setting dari segi waktu setiap soal. Misalnya saya sebagai guru Matematika melihat soal 1 cukup dikerjakan dengan waktu 30 detik, di-setting waktu, jadi siswa tidak sempat mencari jawaban,” ucapnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X