Mengenal Amfetamin (Amphetamine), Jenis Psikotropika yang Sering Disalahgunakan Selebritas

- Minggu, 7 Februari 2021 | 22:35 WIB
Amphetamine (photo/istock/wingwing)
Amphetamine (photo/istock/wingwing)

Amfetamin atau amphetamine kembali menjadi perbincangan setelah banyak selebritas tanah air diringkus oleh pihak kepolisian karena terbukti menyalahgunakan obat yang tergolong stimulansia ini.

Penggunaan amfetamin secara ilegal biasanya dipakai sebagai obat untuk kesenangan dan meningkatkan penampilan agar lebih percaya diri.

Amphetamine memiliki banyak turunan, salah satunya metamfetamin atau yang dikenal dengan sabu-sabu dan ethylenedioxymethamphetamine (MDMA) atau yang sering disebut ekstasi.

Selain itu, terdapat pula dextroamphetamine, lisdexamphetamine, serta methylphenidate, yang saat ini hanya diizinkan untuk penggunaan medis.

Fakta Penting Mengenai Amfetamin

Untuk menambah pengetahuan kamu mengenai amfetamin, berikut Indozone rangkum fakta penting amfetamin yang dikutip dari The Centre for Addiction and Mental Health.

Bentuk dan Warna Amfetamin

-
photo/istock/blueshot

Amfetamin murni memiliki warna putih dengan tekstur berbentuk bubuk kristal. Rasanya pahit dan tidak menimbulkan bau apapun.

Namun amfetamin yang ilegal bisa saja mempunyai warna, dengan tekstur yang kasar, berbentuk kristal, bahkan bongkahan.

Salah satu turunan dari aphetamine yakni metamphetamine, bentuknya menyerupai serpihan kaca atau garam batu.

Amfetamin Harus dengan Resep Dokter

Amfetamin atau amphetamine merupakan obat stimulan sistem saraf pusat untuk mengobat gangguang hiperaktif. Obat ini biasanya diberikan kepada pasien dewasa atau anak-anak yang memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Amfetamin juga digunakan untuk mengatasi gejala luka traumatik pada otak dan gejala mengantuk saat siang hari pada kasus narkolepsi, saat penderita merasa mengantuk terus-menerus, dan pada orang dengan sindrom kelelahan kronis.

Obat amfetamin hanya tersedia dengan resep dokter dan harus digunakan dengan hati-hati. Pasien yang diberikan obat ini juga harus dalam pengawasan dokter.

Amfetamin Menimbulkan Ketergantungan

-
photo/istock/SKapl

Amfetamin diketahui dapat menyebabkan kecanduan jika menambah atau mengurangi dosis penggunaan, tanpa anjuran dokter.

Amfetamin bekerja dengan cara memberikan stimulasi pada reseptor otak untuk memproduksi dopamine, yakni hormon yang meningkatkan suasana hati.

Ketika seseorang terlalu sering mengonsumsi amfetamin dalam jangka waktu yang lama dan mencoba untuk berhenti menggunakannya, maka akan timbul gejala ketergantungan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X