Nadiem Rencanakan Belajar Jarak Jauh Permanen, Tina Toon: Kuota Internet Dibayarin?

- Senin, 6 Juli 2020 | 11:02 WIB
Kiri: Tina Toon. (Instagram/@tinatoon101). Kanan: Siswa sekolah di Jawa Barat belajar di rumah. ( ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Kiri: Tina Toon. (Instagram/@tinatoon101). Kanan: Siswa sekolah di Jawa Barat belajar di rumah. ( ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem menyebut, penerapan belajar jarak jauh bisa dibuat permanen.

Rupanya, wacana ini menimbulkan kritikan dari sejumlah pihak, salah satunya ialah Tina Toon. Anggota DPRD DKI Jakarta itu mempertanyakan perihal ketersediaan teknologi untuk siswa jika wacana itu diterapkan.

-
Tina Toon. (Instagram/@tinatoon101).

"Smartphone dan kuota internetnya semua dibayarin mas menteri? Kan enggak semua masyarakat orang kaya? Enggak semua masyarakat melek teknologi kayak di kota besar, yang di pelosok-pelosok bagaimana?" tulis Tina dalam unggahan di akun Insta Story-nya pada Sabtu (4/7/2020).

Kritikan yang disampaikan oleh Tina ini rupanya mendapat dukungan dari sejumlah pihak, termasuk juga orang tua siswa. Banyak orang tua merasa sulit jika proses belajar dilakukan secara jarak jauh.

"Kebijakan pasti ada pro dan kontra, tapi dalam memutuskan kebijakan harus dipikirkan plus minusnya untuk masyarakat luas se-Indonesia, bukan sebagian saja," sambungnya.

Menurutnya, belajar jarak jauh yang saat ini diterapkan gegara pandemi, harus dipertimbangkan dan dievaluasi lagi, apalagi jika wacana ini dibuat dalam jangka panjang alias permanen.

-
Sejumlah anak belajar di rumah.(ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Menurut wanita kelahiran 20 Agustus 1993 ini, masyarakat belum siap dengan wacana dari Menteri Nadiem itu, jika dilihat dari faktor ekonomi dan teknologi.

Tina juga mendapat aduan dari guru yang mengajar di desa, karena tak semua siswa punya gadget untuk belajar jarak jauh.

"Pasti hancur rasanya enggak bisa memenuhi kebutuhan murid soal gadget dan kuota saat sekolah online selama pandemi Covid-19,"  sambungnya.

Dia menyarankan agar pemerintah fokus pada Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB, yang menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama orang tua dan siswa.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X