Soal SBY 2 Kali Bohongi Megawati, Demokrat: Jangan Mengadu Domba

- Jumat, 19 Februari 2021 | 08:44 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri. (Kolase/ANTARA/Nova Wahyudi dan Asprilla Dwi Adha)
Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri. (Kolase/ANTARA/Nova Wahyudi dan Asprilla Dwi Adha)

Partai Demokrat meminta agar semua pihak tidak mencoba mengadu domba antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri

Hal tersebut ditegaskan Partai Demokrat usai munculnya statment Mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie soal pernyataan SBY yang menyebut Megawati kecolongan sebanyak dua kali di Pilpres 2004 silam. 

Lalu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pun memberikan tanggapan dengan mengatakan, apa yang disampaikan Marzuki Alie menjadi bukti bagaimana hukum moralitas sederhana dalam politik itu tidak terpenuhi dalam sosok SBY. Di mana telah berbuat zalim demi sebuah politik pencitraan.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Warga Jakarta Adanya Potensi Hujan Petir dan Angin Kencang Jumat Pagi

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra meminta, semua pihak sebaiknya tidak mencoba mengadu domba dua tokoh politik nasional, yakni SBY dan Megawati.

“Kami minta setiap pihak untuk tidak mencoba mengadu domba Bapak SBY dan Ibu Megawati, ataupun mengadu domba Partai Demokrat dan PDIP,” ujar Herzaky, Jumat (19/2/2021).

Menurut Herzaky, baik SBY dan Megawati adalah sosok putra-putri terkait bangsa yang pernah dipercayai memimpin Indonesia. Sehingga sudah sepantasnya mereka di tempatkan di posisi terhormat. 

“Tidak malah kita bawa-bawa dan adu domba untuk kepentingan pribadi, apalagi segelintir orang yang tidak bermartabat,” tegasnya.

Di samping itu, Herzaky menegaskan, sejatinya Partai Demokrat meminta setiap pihak mengedepankan data dan fakta dalam berbicara. 

“Tidak menebar tuduhan tidak berdasar dan fitnah maupun pernyataan yang tidak bisa diverifikasi secara obyektif. Rakyat sedang susah, jangan kita malah menambah beban dan pikiran rakyat dengan menyebar berita hoax dan fitnah,” jelasnya.

Lebih jauh, dia pun mempertanyakan sikap Marzuki Alie yang sebelumnya selalu mengklaim tidak terlibat Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD). Namun, mengapa melontarkan statment demikian dan tidak dapat diverifikasi.

“Pertanyaan besar kemudian mengemuka tatkala Pak Marzuki Alie yang sebelumnya selalu mengklaim tidak terlibat GPK PD, mengapa ikut-ikutan menyebar tuduhan dan informasi yang tidak dapat diverifikasi, selain oleh Pak Marzuki Alie sendiri?” tutur dia.

Herzaky menegaskan, sikap Partai Demokrat yang membuka GPK PD ke publik sebagai bahan pembelajaran bersama bagi partai-partai politik lain.

“Karena ini bisa saja terjadi pada partai politik lain, dan gerakan ini merupakan bentuk penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh oknum pejabat penting negara yang berbahaya bagi demokrasi kita,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X