Erdogan Tuding AS Dukung Organisasi Teroris, Tak Tulus Membantu Turki

- Rabu, 17 Februari 2021 | 14:18 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (REUTERS).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (REUTERS).

Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Senin (15/2/2021), menuding Amerika Serikat membantu kelompok militan Kurdi yang diyakini telah mengeksekusi mati 13 warga Turki yang diculik di utara Irak. Meski sempat seolah mengecam tindakan itu, Erdogan menganggap kecaman AS hanya lelucon dan tak tulus.

Turki pada Minggu (14/2) mengatakan bila Partai Buruh Kurdistan (PKK) yang dianggap sebagai kelompok militan oleh Ankara. Mereka telah mengeksekusi para tahanan, termasuk di antaranya tentara dan polisi. Eksekusi itu dilakukan di tengah adanya operasi militer terhadap PKK, seperti yang dikutip dari Reuters.

AS mengecam insiden itu dan mengatakan pihaknya akan berdiri bersama Turki, jika pembunuhan itu terbukti dilakukan oleh PKK. AS dan Uni Eropa menetapkan PKK sebagai organisasi teroris.

Namun di Suriah, tentara-tentara AS malah bersama pejuang Unit Pelindungan Rakyat Kurdi (YPG). Turki menyebut YPG terhubung dengan PKK.

Baca Juga: Militer Myanmar Siapkan Pemilu Ulang, Janji Serahkan Kekuasaan ke Pihak Pemenang

"Ada pernyataan yang dikeluarkan oleh AS. Itu adalah lelucon. Apakah kalian tidak seharusnya melawan PKK dan YPG? Kalian terang-terangan mendukung mereka dan berdiri di belakang mereka," kata Erdogan ke para pendukungnya, anggota AK Partai, di Kota Rize.

Sejak Joe Biden terpilih sebagai presiden AS tahun lalu, Turki berulang kali mengatakan ingin memperbaiki hubungan dengan AS. Namun, dukungan AS terhadap YPG membuat Turki geram dan itu jadi penghalang membaiknya hubungan antara dua negara.

Erdogan mengatakan Ankara akan meneruskan operasi militer memberantas PKK di perbatasan dengan Irak. PKK telah meluncurkan pemberontakan selama puluhan tahun di daerah selatan Turki, yang dihuni oleh banyak warga etnis Kurdi. Setidaknya lebih dari 40.000 orang tewas akibat pertempuran antara tentara dan pasukan pemberontak.

"Jika kami bersama-sama dengan kalian di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara, red). Jika kita akan terus bersatu, maka kalian harus bersikap tulus terhadap kami. Oleh karena itu, kalian harus mendukung kami, bukan para teroris," kata Erdogan.

Ia mengatakan tidak ada yang dapat mengkritik operasi militer Turki di perbatasan Suriah dan Irak setelah eksekusi tersebut. Negara-negara lain harus menentukan sikapnya mendukung Turki atau para militan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X