Sebelum George Floyd, Pria Bernama Eric Garner Juga Tewas Akibat Kebrutalan Polisi

- Kamis, 4 Juni 2020 | 13:44 WIB
Kiri: Mendiang Eric Garner bersama istrinya (istimewa), kanan: rekaman kejadian Eric Garner pada 2014 silam. (Twitter/@SpikeLeeJoint).
Kiri: Mendiang Eric Garner bersama istrinya (istimewa), kanan: rekaman kejadian Eric Garner pada 2014 silam. (Twitter/@SpikeLeeJoint).

George Flyod tewas usai mendapatkan perlakukan brutal dari polisi. Pria keturunan Afrika-Amerika tersebut terlihat berada di luar sebuah toko di Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat. Seorang polisi menahan dan menekankan lututnya di leher Floyd hingga pria itu kehabisan napas. 

Peristiwa mencekam itu telah merenggut nyawa Floyd hanya dalam waktu 30 menit saja. Akibatnya, banjir protes atas kasus itu mengalir dan mengundang kerusuhan di Amerika Serikat.

Sebenarnya kematian orang berkulit hitam di tangan kepolisian AS bukanlah hal baru. Bisa dikatakan kasus seperti adalah kasus keempat. Salah satunya sempat menimpa pria keturunan Afrika-Amerika bernama Eric Garner pada 2014 silam. 

Eric Garner meninggal pada 17 Juli 2014 di Pulau Staten, New York setelah seorang polisi menahan leher dan dadanya selama pengekangan fisik oleh polisi.

-
Rekaman kejadian Eric Garner pada 2014 silam. (Twitter/@SpikeLeeJoint).

Eric yang berusia 43 tahun bekerja sebagai seorang hortikultura (seorang yang ahli dalam perkebunan) di Departemen Taman dan Rekreasi Kota New York. Salah seorang temannya menjelaskan bahwa Eric adalah orang yang suka membawa kedamaian, sangat dermawan dan menyenangkan. 

Namun nasib tragis menimpanya pada 17 Juli 2014 silam pada pukul 15.45. Beberapa petugas polisi mengkonfrotasinya dan melakukan penahanan dengan mengeroyok pria itu. Penekanan pada leher yang disebabkan pertengkaran dengan polisi dan posisi rentan selama pengekangan fisik oleh polisi menjadi penyebab kematiannya.

Video penyekapan itu direkam oleh pria bernama Ramsey Ota yang kemudian viral. Media Daily News yang pertama kali mempublish berita tersebut dan kemudian mencuat.

Atas kasus tersebut, petugas bernama Daniel Pantaleo dipecat dari kepolisian New York. Sayangnya, ia bebas dari tuntutan karena dianggap kurang bukti untuk menuntutnya.

“Bukti-buktinya kurang cukup untuk mendakwa petugas polisi Pantaleo dengan pelanggaran hak sipil federal," ujar salah satu jaksa yang dikutip New York Times tahun 2019 lalu. 

Bagian rekaman itu kemudian diambil oleh Spike Lee untuk dijadikan film pendek untuk memperingati kasus kebrutalan polisi kepada warga kulit hitam di Amerika Serikat, seperti pada George Floyd dan Eric Garner.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X