Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) menggantikan Terawan Agus Putranto. Ditunjuknya Budi Gunadi jadi Menkes pun menjadi sorotan publik.
Pasalnya, Budi bukan berasal dari kalangan dokter. Budi bahkan merupakan lulusan Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Budi Gunadi bukan orang sembarangan. Dia pernah menjadi Staff Teknologi Informasi IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang pada tahun 1988. Dia juga pernah menjabat sebagai System Integration and Professional Services Manager di IBM Indonesia.
Dia juga pernah berkarier di Bank Bali dengan menjabat sebagai General Manager Electronic Banking wilayah Jakarta.
Sebelum dilantik menjadi Menteri Kesehatan, Budi Gunadi menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Budi bertugas membantu pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
Budi telah mengemban banyak jabatan. Dia bahkan pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I dan ditugaskan di klaster industri migas dan energi, klaster industri minerba, klaster industri perkebunan dan kehutanan, klaster industri farmasi dan kesehatan, serta industri pertahanan, manufaktur, dan industri lainnya.
Baca juga: Budi Gunadi Jadi Menkes Pertama yang Bukan Dokter, Mampukah Dia Emban Amanah Jokowi?
Dia juga pernah menduduki posisi sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri dan Dirut PT Asahan Aluminium.
Sepak terjangnya membuat Presiden Jokowi mantap memilih Budi Gunadi memilih menjadi Menteri Kesehatan. Budi dinilai mampu memimpin Kementerian Kesehatan.
"Kemudian yang ketiga, Bapak Budi Gunadi Sadikin. Beliau sebelumnya Direktur utama Bank Mandiri, kemudian menjadi Direktur utama PT Inalum, dan terakhir menjadi Wakil Menteri BUMN. Dan sekarang kita berikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Kesehatan," kata Jokowi dalam tayangan video YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).
Budi Gunadi yang sama sekali tidak berlatar belakang kesehatan membuat publik bertanya-tanya. Meski demikian, besar harapan masyarakat pada Budi untuk menangani masalah kesehatan, terutama saat masa pandemi seperti ini.
