Korban Luka Akibat Kekerasan Myanmar Diizinkan Untuk Dirawat di Thailand

- Selasa, 30 Maret 2021 | 20:40 WIB
Petugas medis dan tentara membawa orang yang terluka yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar dan mencari perawatan medis di desa perbatasan Thailand, Mae Sam Laep, provinsi Mae Hong Son, Thailand 30 Maret 2021.  (photo/REUTERS/Soe Zeya Tun)
Petugas medis dan tentara membawa orang yang terluka yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar dan mencari perawatan medis di desa perbatasan Thailand, Mae Sam Laep, provinsi Mae Hong Son, Thailand 30 Maret 2021. (photo/REUTERS/Soe Zeya Tun)

Lebih dari selusin orang yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar diizinkan menyeberang ke desa perbatasan Thailand pada Selasa (30/3), untuk menerima perawatan medis.

Dilansir dari REUTERS, Kementerian Luar Negeri Thailand  juga membantah memiliki kebijakan untuk menolak pengungsi.

Seorang pejabat kesehatan di Desa Mae Sam Laep mengatakan orang-orang yang tiba dengan perahu melintasi Sungai Salween, yang menandai perbatasan, adalah etnis Karen yang menentang kudeta militer Myanmar pada Februari.

Namun, seorang pejabat lain di daerah itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa tentara Thailand masih mengirim kembali sebagian besar dari mereka yang melarikan diri dari Myanmar karena menganggap situasi di perbatasan aman.

Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Semeru Kembali Dibuka pada 1 April

Pada Selasa, warga desa Myanmar Kyaw Lar Bri (48) mengatakan dia terkena pecahan bom dari serangan udara pekan lalu sebelum melarikan diri ke hutan dan kemudian naik perahu untuk menyeberangi sungai ke Mae Sam Laep bersama dengan enam orang terluka lainnya.

“Masih belum aman dan warga desa belum berani kembali ke desa,” kata dia.

Perempuan lain yang menerima perawatan di Thailand tampaknya memiliki luka parut dan lecet di wajahnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand Tanee Sangrat juga mengatakan pada Selasa bahwa tidak ada kebijakan untuk menolak pengungsi.

Ia menambahkan, terkadang pengungsi secara sukarela kembali ke Myanmar.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X