Tradisi Sambut Isra Miraj di Indonesia: Dari Yasa Peksi Buraq sampai Nyadran

- Kamis, 11 Maret 2021 | 11:57 WIB
Tradisi Yasa Peksi Buraq saat Isra Miraj di Kraton Yogyakarta. (kratonjogja.id).
Tradisi Yasa Peksi Buraq saat Isra Miraj di Kraton Yogyakarta. (kratonjogja.id).

Dalam rangka memperingati peristiwa Isra Miraj yang jatuh pada hari ini dan bertepatan tanggal 27 Rejeb tahun Jawa, ada beberapa tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia. Tradisi ini tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

Ada sekitar lima tradisi yang biasanya dilakukan di Indonesia. Mulai dari Rejeban Peksi Buraq atau Yasa Peksi Buraq, Nganggung, Rajaban, Khatam Kitab arjo, serta Nyadran. 

Berikut beberapa tradisi masyarakat Indonesia saat Isra Miraj yang saat ini banyak yang tidak bisa dilakukan di masa pandemi seperti saat ini.

1. Yasa Peksi Buraq.

 

Keraton Yogyakarta mengadakan Hajad Dalem Yasa Peksi Burak, seperti yang dikutip dari kratonjogja.id. Yasa berarti membuat atau mengadakan. Peksi adalah burung, Burak adalah Buraq, makhluk yang diyakini menjadi kendaraan nabi saat melakukan Isra' Mi'raj. Hajad Dalem ini diawali dengan membuat Peksi Burak, pohon buah dan empat pohon bunga.

Peksi Burak dibuat menggunakan buah dan kulit jeruk bali. Kulit tersebut dibentuk dan diukir menyerupai badan, leher, kepala, dan sayap burung. Burung jantan diberi jengger (pial) untuk membedakannya dari burung betina. Masing-masing Peksi Burak akan diletakkan di atas sebuah susuh, atau sarang, yang dirangkai dari daun kemuning sebagai tempat bertengger. Semua itu nantinya akan dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin menuju Serambi Masjid Gede Kauman. 

2. Nganggung.

Di Kelurahan Kampung Bukit, Kecamatan Toboali, Bangka Belitung, juga punya tradisi Isra Miraj yang tak kalah seru dan dikenal dengan sebutan 'Nganggung'.

Tradisi ini meminta warga untuk membawa makanan dari rumah masing-masing menggunakan rantang. Makanan yang dibawa pun beragam mulai dari kue, buah-buahan, hingga nasi dan lauk pauknya.

Baca Juga: MUI: Isra Mi'raj Momentum Perkuat Perjuangan Bangsa Lawan Radikalisme

3. Rajaban.

Tradisi Rajaban dilakukan oleh masyarakat Cirebon. Pada tradisi tersebut, warga beramai-ramai berziarah ke Plangon yakni makam dua penyebar ajaran agama Islam di Cirebon yaitu Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.

Rajaban juga biasanya digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon berupa pengajian untuk masyarakat umum. Selain itu, acara dilanjutkan dengan membagikan nasi bogana yang berisi kentang, telur, ayam, tempe, tau, parutan kelapa, dan bumbu kuning. Selanjutnya, hidangan tersebut dibagian ke warga keraton, kaum masjid, abdi dalem, dan masyarakat Mager Sari.

4. Khatam Kitab Arjo.

Tradisi Isra Miraj berikutnya ialah Khatam Kitab Arjo yang dilakukan oleh warga Desa Wonoboyo, Temanggung. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh warga setelah salat isya yang diawali dengan tahlil singkat lalu dilanjutkan membaca kitan Arja.

Kitab ini berisi tentang perjalanan Nabi Muhammad hingga terjadinya Isra Miraj yang ditulis dalam bahasa Jawa karangan KH Ahmad Rifai Al-Jawi.

5. Nyadran.

-
Ilustrasi Nyadran. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin).

Di Kampung Sirawak, Gunungpati, warga merayakan Isra Miraj dengan nyadran atau berdoa kepada para leluhur. Warga akan berkunjung ke makam-makam leluhur lalu berdoa. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X