Menkes Berkoordinasi dengan Menperin Alokasikan Oksigen 90 Persen ke Medis

- Senin, 5 Juli 2021 | 14:06 WIB
Petugas keamanan menyiapkan tabung oksigen medis untuk ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit di Bogor (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.)
Petugas keamanan menyiapkan tabung oksigen medis untuk ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit di Bogor (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahwa pihaknya sudah mendapatkan komitmen dari Kementerian Perindusitrian (Kemenperin) agar melakukan konversi penggunaan oksigen dari industri ke medis. Bahkan dia mengklaim jumlah alokasinya mencapai 90 persen.

"Kami sudah mendapatkan komitmen dari Kemenperin dan sudah koordinasi dengan Kemenperin agar konversi dari industri ke medis diberikan sampai 90 persen. Jadi sekitar 575.000 ton oksigen produksi dalam negeri akan dialokasikan untuk medis," kata Budi dalam rapat kerja bersama dengan Komisi IX DPR, Senin (5/7/2021).

Budi turut menjelaskan perihal produksi oksigen di Indonesia, di mana sebanyak 75 persen diproduksi untuk industri dan untuk medis hanya sebanyak 25 persen saja.

Baca Juga: Anies Dirikan Posko Isi Ulang Oksigen di Monas, Begini Mekanismenya

"Kapasitas produksi oksigen nasional ada 866.000 ton per tahun, tapi semua pabrik itu sekarang utilisasinya 75%, jadi yang riil diproduksi diproduksi setiap tahun adalah 640.000 ton. Dari itu, 75% dipakai untuk oksigen indusrti seperti industri baja, nikel, smelther, kemudian juga koper smelther, itu 458 ribu. Yang medis hanya 25%, 181 ribu ton per tahun," tutur Budi.

Ia menyadari isu distribusi oksigen di Jawa Tengah belakangan ini memang sedang menjadi sorotan. Namun dia mengatakan bila wilayah Jawa Tengah ini memang terbilang sedikit.

"Kita memang menyadari ada isu dari sisi distribusi, karena memang Jawa Tengah paling sedikit produksi oksigennya, banyaknya ada di Jawa Barat, Jawa Timur. Jadi kita harus ada logistik yang disalurkan ke sana," jelasnya.

Lebih jauh Budi menyebutkan bentuk ditribusi oksigen sekarang ini lebih banyak menggunakan tabung lantaran bertambahnya kamar-kamar darurat dalam menangani Covid-19.

Di samping itu dia  sudah berkoordinasi dengan Menperin  Agus Gumiwang Kartasasmita, untuk impor tabung oksigen guna memenuhi oksigen di kamar darurat tersebut.

"Sehingga kita juga dengan menteri perindustrian sudah berkoordinasi untuk impor tabung yang 6 meter kubik dan 1 meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di rumah sakit," tandasnya.

 Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X