Sederet Fakta Kenapa Australia Dinobatkan Sebagai Negara Paling Mabuk di Dunia

- Jumat, 3 Desember 2021 | 19:30 WIB
Australia dinobatkan sebagai negara paling mabuk di dunia. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)
Australia dinobatkan sebagai negara paling mabuk di dunia. (Photo/Ilustrasi/Unsplash)

Berdasarkan The Global Drug Survey 2021, Australia dinobatkan sebagai negara yang paling mabuk di dunia. Menurut temuan tersebut, negara itu dikenal karena masyarakatnya menyukai minuman keras.

Selain Australia yang berada di puncak, ada juga negara selanjutnya yang memiliki indeks mabuk terbanyak, yakni Denmark dan Swedia. Disisi lain, masyarakat Australia mengisi gelas bir atau anggur mereka dengan minuman keras rata-rata dua hari per minggu.

Masyarakat di sana juga minum terlalu banyak tanpa mengkhawatirkan adanya pandemi Covid-19. Sepertinya pandemi benar-benar tidak terlalu memengaruhi pola minum masyarakat Australia.

Dilansir dari India Times, ilmuwan dari RMIT University Dr Monica Barratt mengatakan bahwa pola hidup seperti itu telah menjadi budaya pada masyarakat Australia.

"Ini mungkin ada hubungannya dengan kita menjadi negara dengan peringkat tertinggi untuk frekuensi mabuk. Meskipun kita juga dapat melihat budaya minum berperan, dengan negara-negara Nordik, Inggris dan Amerika Utara juga melaporkan frekuensi mabuk yang relatif tinggi," katanya.

Hasil Survei

-
(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

 

Berdasarkan tanggapan lebih dari 32.000 orang dari 22 negara, masyarakat Australia termasuk non-biner atau interseks menjadi sosok yang paling mungkin mabuk dan rata-rata 35 kali mabuk dalam setahun.

Dari data yang dijelaskan, pria dilaporkan mabuk 30 kali dan wanita dilaporkan mabuk 21 kali. Masyarakat Australia juga melaporkan menyesal mabuk pada 24 persen kesempatan, dengan wanita kelompok yang paling mungkin menyesal mabuk.

Dr Barratt mengatakan meskipun tingkat mabuk orang Australia tinggi, jumlah hari yang mereka minum sebenarnya mendekati rata-rata global.

“Orang Australia di selatan memiliki jumlah hari rata-rata global yang sama saat mereka benar-benar minum, jadi sekitar dua kali seminggu selama periode itu,” jelasnya.

Baca juga: Bukan Hanya di Film, Wabah Penyakit Ini Menyebabkan Orang-orang Saling Membunuh

Statistik yang Mengkhawatirkan

-
(Photo/Ilustrasi/Unsplash)

 

Kepala Eksekutif Yayasan Penelitian dan Pendidikan Alkohol, Caterina Giorgi, mengatakan bahwa statistik tersebut cukup 'mengkhawatirkan' dan menjadi gambaran jelas tentang dampak penggunaan alkohol berbahaya selama pandemi.

“Australia berada di urutan teratas dunia dalam hal jumlah orang yang dilaporkan mabuk dan dalam mencari perawatan medis darurat untuk alkohol. Kedua indikator tersebut menunjukkan bahwa orang minum pada tingkat yang cukup berisiko,” katanya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X