Perdana Menteri Jepang Ungkapkan Dirinya Tidak "Utamakan Olimpiade"

- Senin, 10 Mei 2021 | 14:56 WIB
Orang-orang berjalan melewati patung cincin Olimpiade di dekat Stadion Nasional Jepang sebagai persiapan untuk Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020 yang akan dimulai pada Juli 2021. (photo/Dok. Asia One via REUTERS)
Orang-orang berjalan melewati patung cincin Olimpiade di dekat Stadion Nasional Jepang sebagai persiapan untuk Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020 yang akan dimulai pada Juli 2021. (photo/Dok. Asia One via REUTERS)

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengatakan bawha dia tidak pernah "mengutamakan Olimpiade", hari yang sama jajak pendapat menunjukkan hampir 60 persen orang di Jepang ingin Olimpiade yang dibatalkan kurang dari tiga bulan sebelum dimulai. 

Jepang sendiri dilaporkan telah memperpanjang kendaraan darurat di Tokyo hingga akhir Mei dan sedang berjuang untuk menahan lonjakan kasus COVID-19, timbulkan pertanyaan lebih lanjut apakah Olimpiade perlu dilanjutkan.

Tingkat vaksinasi paling rendah di antara negara-negara kaya. Pejabat Olimpiade Internasional, perencana Tokyo dan Suga sendiri tegaskan bahwa Olimpiade akan berlangsung dengan cara yang "aman dan terjamin". Dimana, penonton asing telah dilarang serta perencana mengeluarkan buku pedoman aturan yang rumit bulan lalu dengan tujuan untuk mencegah infeksi COVID-19. 

Tetapi sebuah survei opini publik yang dilakukan dari 7-9 Mei yang dilakukan harian Yomiuri Shimbun, menunjukkan bahwa 59 persen yang menginginkan Olimpiade dibatalkan dibandingkan sebanyak 39% yang mengatakan bahwa mereka harus diadakan. Jajak pendapat lain yang dilakukan oleh TBS News menunjukkan 65 persen mengatakan Olimpiade dibatalkan atau ditunda lagi, dan 37 persen lainnya yang memilih untuk membatalkan acara dan 28% lainnya yang mengatakan untuk ditunda.

Melihat hal itu, Suga pun memberikan komentarnya.

"Saya tidak pernah mengutamakan Olimpiade". ungkapnya.

"Prioritas saya adalah melindungi nyawa dan kesehatan penduduk Jepang. Pertama-tama kita harus mencegah penyebaran virus," tambahnya.

Dia juga mengatakan bahwa Komite Olimpiade Internasional punya keputusan akhir mengenai nasib Olimpiade dan bahwa peran dari pemerintah adalah mengambil langkah-langkah agar dapat dilakukan dengan aman.  Olimpiade sendiri akan dibuka pada 23 Juli mendatang dan berlangsung hingga 8 Agustus nanti.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X