Data Pengguna Aplikasi eHAC Bocor, Kemenkes Tunggu Pembuktian Audit Digital Forensik

- Selasa, 31 Agustus 2021 | 14:31 WIB
Ilustrasi data (Pixabay)
Ilustrasi data (Pixabay)

Kementerian Kesehatan menyatakan masih menunggu hasil audit digital forensik untuk memastikan dugaan kebocoran data pengguna aplikasi uji dan lacak Electronic Health Alert Card atau eHAC.

"Ini adalah baru dugaan kebocoran. Karena sebuah insiden kebocoran baru 100 persen bisa dikatakan bocor jika sudah ada hasil audit digital forensik," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati dalam konferensi pers, Selasa (31/8/2021).

Widyawati mengatakan dugaan kebocoran data pengguna aplikasi eHAC saat ini masih dalam investasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan juga lembaga hukum lainnya.

"Terkait eHAC lama sedang kita lakukan mitigasi, penelusuran audit forensik bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait," ujar dia.

Sebelumnya, peneliti siber dari vpnMentor menemukan adanya kebocoran data pada aplikasi eHAC. Aplikasi yang digunakan oleh warga negara dan warga asing yang hendak bepergian itu menyimpan lebih dari 1,4 juta data dari 1,3 juta pengguna eHAC.

Dari temuan vpnMentor, data yang bocor pada aplikasi eHAC meliputi nomor kartu tanda penduduk (KTP), nomor paspor warga asing, alamat, nomor telepon, tanggal lahir, pekerjaan, dan foto.

Selain itu, data termutakhir hasil tes Covid-19, nomor peserta rumah sakit, data dari sebanyak 266 rumah sakit dan klinik di seluruh Indonesia.

Bahkan, nama dokter yang melakukan tes terhadap pelancong, informasi jumlah tes yang dilakukan, dan data tentang jenis pelancong juga mengalami kebocoran.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X