Seperti Ini Ternyata Modus Pungli Preman Tanjung Priok, Libatkan Karyawan Perusahaan

- Jumat, 11 Juni 2021 | 12:57 WIB
Aktifitas truk pengangkut container di Pelabuhan Tanjung Priok. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Aktifitas truk pengangkut container di Pelabuhan Tanjung Priok. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Polda Metro Jaya membeberkan cara kerja dari 49 orang preman yang ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Utara karena melakukan aksi premanisme hingga pungli di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ternyata, di antara 49 orang ini salah satunya merupakan karyawan di PT di Tanjung Priok.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengungkap satu hasil pengungkapan Polres Jakut terkait preman. Sejumlah preman yang kerap melakukan tindakan pungli ternyata karyawan dari PT Greating Fortune Container.

Saya ambil contoh saja 1 di pos ada 5 pos di Fortune, mereka rata-rata pegawai karyawan dari mulai sekuriti di pos 1 Fortune di pos sekuriti saja harus bayar Rp2 ribu perak, pos 1 kemudian pos 2 masuk di bagian survei masuk lagi Rp2 ribu perak, masuk pos 3 cuci atau washing itu harus Rp2 ribu atau Rp5 ribu," kata Kombes Yusri dalam konferensi pers di Mapolres Jakut, Jumat (11/6/2021).

jIka para sopir truk enggan membayar pungli tersebut, para pelaku akan memperlama laju dari truk tersebut. Mereka akan berusaha memperlambat kerja dari truk tersebut.

"Bagaimana kalau tidak membayar, disuruh minggir. Ini permainan-permainan jahatnya mereka-mereka semua ini, menghambat semuanya," beber Kombes Yusri.

Pungli ini juga terjadi saat proses pengangkutan barang ke truk kontainer. Jika sopir truk tak membayar pungli, para pelaku akan memperlambat proses pengangkutan barang tersebut.

"Sudah jadi budaya langsung membayar bahkan dengan gampangnya mereka melihatkan uang Rp5 ribu ditolak sama mereka, tidak diangkat kontainernya, nanti kalau sudah Rp20 ribu baru diangkat kontainer itu oleh operator dan ini terus berjalan mereka," kata Yusri.

Tak hanya di dalam PT, pungli disebut Yusri juga terjadi di pintu keluar PT alias di jalan raya. Para preman kerap memalak sopir-sopir truk di sana.

"Belum lagi yang ada di luar premanisme-premanisme yang ada di luar, anak kalanan mulai dari Pak ogah sampai sengaja dibuat macet kemdian harus membayar diketok-ketok. Ini sering terjadi yang sering viral di medsos, ini juga diamankan semuanya," pungkas Yusri

Artikel Menarik Lainnya:

 

 

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X