34 Orang Napi Terorisme Ucap Ikrar Setia pada NKRI, Mulai dari Anggota JAD hingga ISIS

- Kamis, 15 April 2021 | 19:55 WIB
 Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo saat konferensi pers di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/4/2021). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo saat konferensi pers di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Kamis (15/4/2021). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Sebanyak 34 narapidana teroris mengucapkan ikrar setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Narapidana teroris ini berasal dari berbagai jaringan. Mulai dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS).

Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat Sudjonggo di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Ini dapat 34 sudah syukur Alhamdulillah. Ini termasuk berhasil, berkat kerja sama dengan Densus 88, BNPT, pembina agama, dan BIN," ujar Sudjonggo dilansir ANTARA, Kamis (15/4/2021).

Narapidana teroris yang berikrar setia pada NKRI itu didominasi dari jaringan JAD, yakni sebanyak 24 orang. 

Sedangkan sisanya merupakan simpatisan ISIS, Azam Dakwah Centre (ADC) dan Jamaah Islamiyah (JI).

Dari total 56 narapidana terorisme, menurut Sujonggo, masih ada 22 lainnya di Lapas tersebut yang belum mengucapkan ikrar setia pada NKRI. Mereka masih dalam tahap proses deradikalisasi.

"Pembinaan terus berjalan, karena pidananya juga berbeda-beda. Itu yang menyebabkan kenapa tidak semuanya, karena memang pidananya berbeda beda. Secara usia berbeda beda, daya nalar berbeda-beda," kata Sudjonggo.

Kemenkumham kini terus melakukan pembinaan terhadap napi terorisme dengan menggandeng Densus 88 Antiteror, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Intelijen Negara (BIN) dan pemuka agama.

"Ini terus, kami tidak berhenti, seluruh Jawa Barat ini ada 106 (narapidana terorisme) pada saat ini bisa bertambah bisa berkurang di kemudian hari, karena mutasi dari tempat lain atau kita mutasikan ke tempat lain," kata Sudjonggo.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X