Pimpinan DPR yang Baru Minta Gatot Buktikan Tudingan TNI Disusupi Komunis

- Kamis, 30 September 2021 | 18:24 WIB
Anggota DPR Fraksi Partai Golkar Lodewijk F Paulus. (photo/ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Anggota DPR Fraksi Partai Golkar Lodewijk F Paulus. (photo/ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus telah resmi dilantik sebagai Wakil Ketua DPR RI yang baru menggantikan Azis Syamsuddin. Usai resmi menjabat posisi tersebut, ia mengomentari beberapa isu nasional, salah satunya ucapan Gatot Nurmantyo soal TNI disusupi PKI.

"Tentunya kita harus punya fakta yang kuat, apa sih yang disebut disusupi, siapa yang menyusupi, di mana disusupi. Nah, tentunya kalau kita melihat itu apa indikatornya, apakah indikator karena patung dipindahkan itu sebagai indikator? Mari kita kaji secara akademik," kata Lodewijk kepada wartawan di Kompleks MPR/DPR, Kamis (30/9/2021).

Menurutnya, tolak ukur sebuah institusi disusupi paham komunis harus dikaji secara mendalam. Ia mengatakan, tak bisa sembarangan menyebut TNI disusupi PKI jika tanpa bukti yang jelas.

"Jadi tentunya tolak ukur dari suatu institusi apalagi TNI disusupi yang dikatakan PKI, tentunya kita harus kaji lebih mendalam, tidak membuat gaduh tentang kondisi kebangsaan yang sekarang kita sedang fokus bagaimana menanggulangi penyebaran COVID-19 dan juga mengejar pertumbuhan ekonomi, kita menjaga itu," ucapnya.

Ia pun meminta Gatot untuk membuktikan indikator bahwa TNI disusupi PKI. Pembuktian begitu penting agar masyarakat mendapatkan informasi yang valid.

"Itu yang diharapkan (dibuktikan). Kita hanya ingin klarifikasi, kita ingin ada pembuktian sehingga masyarakat juga terinformasikan dengan baik bahwa kalau itu betul indikatornya apa, faktanya apa," sebut Lodewijk.

"Orang katakan indikatornya kan dua indikator itu tadi. Tapi, apakah faktanya mereka masuk ke dalam, tentunya perdebatan," imbuhnya.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X