Nama Aziz Syamsuddin disodorkan partai Golkar untuk mengisi posisi Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) periode 2019-2024.
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menunjuk Aziz karena memiliki pembawaan yang tenang dan punya pengalaman serta kecakapan di dunia politik. Dia bahkan sempat dicalonkan sebagai Ketua DPR RI pada periode 2014-2019.
Karier Aziz sebenarnya diawali sebagai pegawai di beberapa perusahaan swasta. Pada tahun 1994, pria berusia 49 tahun ini memulai karier sebagai advokat.
Meski demikian, Doktor hukum jebolan Universitas Padjajaran ini punya pengalaman organisasi yang terbilang banyak. Dia pernah menduduki kursi Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) pada tahun 2008.
Aziz pernah ditunjuk jadi Ketua Kosgoro dan Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Bappilu DPP Partai Golkar.
Pengalaman Pertama di DPR
Awal karier Aziz di DPR dimulai pada pemilihan umum (Pemilu) 2004. Dia lolos sebagai anggota dewan periode 2004-2009 dan kemudian ditunjuk sebagai Wakil Ketua Komisi III.
Dia kembali maju pada Pemilu 2009. Lagi-lagi langkah pria kelahiran Jakarta 31 Juli 1970 itu tak terbendung. Bahkan, pada periode ini dia ditunjuk sebagai Ketua Komisi III. Dia juga pernah menduduki kursi Ketua Badan Anggaran DPR.
Sempat Ditunjuk Jadi Ketua DPR
Pada tahun 2017, mantan Ketua DPR Setya Novanto menunjuk Aziz sebagai Ketua DPR RI. Penunjukkan itu disampaikan bersamaan dengan surat pengunduran diri Setnov yang terganjal kasus korupsi KTP-elektronik.
Namun, internal Golkar menentang keputusan itu. Aziz pun gagal duduk di kursi nomor satu di DPR setelah Setnov tak lagi jadi ketua Golkar.
Kini, kursi Pimpinan DPR sudah digenggam Aziz. Meski bukan sebagai ketua, melainkan jadi wakil ketua untuk periode 2019-2024.
