Asap Karhutla Belum Lintasi Semenajung Malaysia

- Senin, 9 September 2019 | 15:59 WIB
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Muara Medak, Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. (Antara/Wahdi Septiawan)
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Muara Medak, Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. (Antara/Wahdi Septiawan)

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  melansir hasil pantauan Satelit Himawari-8 terkait sebaran asap yang terjadi di wilayah Indonesia. Sebaran asap itu terjadi di Provinsi Riau, Jambi, sebagian Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Sedangkan untuk pantauan asap lintas batas (transboundary haze) tidak terdeteksi sebaran asap dari Wilayah Sumatera ke Semenanjung Malaysia.

"Tidak ada sebaran asap yang terdeteksi di Sumatera yang melintas ke Semenanjung Malaysia,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Drs. R. Mulyono R. Prabowo M.Sc.

Paling tidak, tercatat  ada 2.510 titik panas atau hotspot yang tersebar di seluruh wilayah Asean. Seluruh titik panas itu terpantau oleh citra Satelit Terra Aqua MODIS, SNPP, NOAA20 dan Satelit Himawari-8 selama empat hari, yakni dari tanggal 4 hingga 7 September 2019.

Pada 4 September 2019 lalu, BMKG memantau terdapat 727 titik panas di seluruh ASEAN, kemudian pada 5 September 2019 jumlah titik panas turun menjadi 516 titik.

Titik panas yang tersebar di wilayah Asean diantaranya Indonesia (Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan), Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Vietnam, Timor Leste dan Thailand.

"Titik panas kembali meningkat pada 6 September 2019 menjadi 619 titik, kemudian 7 September  2019 menjadi 648 titik,” kata Mulyono.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X