Gubernur DKI, Anies Baswedan menilai, perluasan pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan pelat ganjil dan genap yang kembali diterapkan, efektif mengurangi tingkat kemacetan serta polusi udara di Ibu Kota.
“Paling sederhana dilihat dalam data statistiknya. Statistiknya menunjukkan perubahan (kemacetan) yang positif, detailnya Pak Dishub,” ujar Anies di Panti Ancol, Jakarta Utara, Jumat (14/9/2019).
Menurutnya, sejak perluasan ganjil genap diterapkan, banyak warga DKI yang beralih menggunakan angkutan umum.
“Itu artinya masyarakat kita memang berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Kami ingin itu (jumlah) bertahan terus, maka insya Allah kondisi kemacetan di Jakarta akan menurun,” kata Anies.
Banyaknya masyarakat yang beralih ke angkutan umum, membuat polusi udara di Jakarta semakin berkurang.
“Jadi kalau mengukur itu bukan cuma satu waktu, jam sekian kemudian dikatakan baik buruk. Tapi diukur rata-ratanya karena kita menemukan Jakarta fakta yang cukup unik, pagi hari di daerah Selatan yang bukan perkantoran ternyata tingkat polusinya tinggi, artinya angin berpengaruh di situ,” kata dia.
“Banyak faktor karena itu ganjil genap kami arahkan untuk mengurangi jumlah kendaraan, otomatis mengurangi kemacetan dan secara rata-rata meningkatkan kualitas udara,” tambahnya.
