Seorang mahasiswa Indonesia di Inggris bernama Reynhard Sinaga (36), mencuri perhatian dunia dan diputuskan bersalah atas kasus kejahatan seksual terbanyak sepanjang sejarah Inggris.
Dia didakwa atas 159 aduan pemerkosaan pria dalam jangka waktu 2,5 tahun. Dia dihukum seumur hidup dan harus siap berada di balik jeruji besi minimal 30 tahun sebelum diizinkan mengajukan pengampunan.
Psikolog Klinis Forensik, dra. A. Kasandra Putranto angkat bicara soal hebohnya kasus Reynhard Sinaga. Menurutnya, tindak kejahatan yang dilakukan Reynhard Sinaga berkaitan erat dengan kebutuhan seks dalam menganiaya korban perkosaan yang tak berdaya.
"Ini kan masuk pemerkosa berantai homoseksual atau Homoseksual Serial Rapist. Hal ini didorong oleh kebutuhan akan kekerasan seks yang tinggi terhadap korban yang tidak berdaya, dalam hal ini korban yang sudah pingsan," tegasnya saat ditemui Indozone, Senin (7/1).
Menurut Kasandra, penyebab dasar psikologis Reynhard melakukan pemerkosaan harus dilakukan penelitian lebih lanjut. Karena banyak pertimbangannya, Ia bisa kecanduan seks akibat kekerasan seksual saat masih kecil, pengalaman pelecehan, dan banyak lagi.
"Penyebab itu bisa semuanya, harus ada pemeriksaan forensik lebih lanjut, dari si pelaku," lanjutnya.
Dalam kasus pemerkosaan tersebut Reynhard juga merekam para korbannya. Dalam pemeriksaan, polisi bahkan menemukan 3,29 terabyte terkait materi hingga bukti-bukti video serangan seks yang dilakukan Reynhard.
Lalu bagaimana dengan penyembuhan korban perkosaan ini?
"Ya semua korban menjalani terapi khusus ya," jelasnya.
Menurut Kasandra, pemerkosaan terbanyak yang terjadi dalam sejarah Inggris ini menjadi pelajaran dan masalah yang sangat rumit, bagaimana anak muda tumbuh tanpa gangguan lingkungan menjadi pribadi yang jauh seperti tindakan Reynhard.
"Ini masalah yang rumit, kompleks karena (tindakannya) itu merupakan perkembangan biopsikososial yang harus dijaga selama masa tumbuh kembang dari remaja hingga dewasa," pungkasnya.
