Seruan Perdamaian dan 4 Reaksi Kontroversial Donald Trump soal Iran

- Kamis, 9 Januari 2020 | 14:57 WIB
Donald Trump kerap memberikan pernyataan kontroversial soal Iran (REUTERS/Jonathan Ernst).
Donald Trump kerap memberikan pernyataan kontroversial soal Iran (REUTERS/Jonathan Ernst).

Ketegangan di Timur Tengah kian menjadi-menjadi usai serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Irak. Sejumlah tokoh dunia pun beraksi atas peristiwa itu, tidak terkecuali Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

Kendati markas militer AS diserang, Donald Trump bereaksi dengan tenang. Sosok berambut putih itu kalem karena tidak ada nyawa warga negeri Paman Sam atau Irak yang melayang ketika insiden rudal Iran. 

Donald Trump pun tanpa ragu membenarkan memberi komando ke militer AS untuk membunuh Qasem Soleimani. Dia menilai Jenderal Iran itu wajib dieliminasi karena berperan dalam aksi terorisme. 

"Sebagai pemimpin Quds, Soleimani secara personal bertanggung jawab dengan sejumlah kejahatan terburuk seperti melatih pasukan teroris, termasuk Hizbullah," ujar Donald Trump, di Gedung Putih, Rabu (8/1/2020) waktu setempat. 

Donald Trump pun bakal memberikan sanksi ekonomi ke Iran, sebagai bentuk hukuman atas aksi teror di Timur Tengah. Presiden AS itu juga tidak luput mengecam perkembangan nuklir Iran. 

Meski memberikan kalimat 'berapi-api' yang sarat kontroversi, Donald Trump justru menyerukan ajakan damai ke Iran pada akhir pidatonya. AS siap menyambut Iran jika bersedia legawa atas kematian Soleimani.

"Untuk rakyat dan pemimpin Iran, kami ingin kalian punya masa depan yang luar biasa. Kalian pantas dapatkan. Sejahtera di dalam negeri dan harmonis dengan negara-negara di dunia. AS siap merangkul perdamaian bersama mereka yang menginginkannya," tutup Donald Trump.

Itu merupakan salah satu dari deretan pernyataan kontroversi yang dilontarkan Donald Trump untuk Iran. Indozone pun setidaknya mencoba menghimpun kalimat-kalimat Sang Presiden yang sarat menuai polemik. 

Berikut ini empat reaksi lain Donald Trump yang kontroversial soal Iran.

Alasan Bunuh Soleimani

-
Jenderal Qassem Soleimani (REUTERS/Mohammed Salem).

Donald Trump menilai Soleimani tengah merencanakan serangan jahat ke diplomat dan militer AS. Itulah asalan Trump membunuh Soleimani. Dia ingin menghentikan perang, bukan bermaksud memulainya. 

"Soleimani merencanakan serangan segera dan jahat terhadap para diplomat dan personel militer Amerika. Akan tetapi, kita menangkapnya saat beraksi dan mengakhirinya," Donald Trump.

Kematian Soleimani pun membuat Donald Trump pun 'bahagia' karena bisa mencegah aksi terorisme di dunia. 

"Kita merasa nyaman bahwa kekuasaan terornya telah berakhir," ujar Donald Trump.

Ancam Situs Budaya Iran

-
Parsepolis, salah satu situs budaya di Iran (Instagram/@abdllhyegin).

Donald Trump mengancam siap menyerang 52 situs budaya Iran jika menyerang balik aset-aset dan warga Amerika Serikat di Timur Tengah.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X