Arab Saudi Lockdown Kota Suci Mekkah dan Madinah, Mulai Berlakukan Jam Malam

- Kamis, 26 Maret 2020 | 11:06 WIB
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. (Instagram/KingSalman)
Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. (Instagram/KingSalman)

Arab Saudi telah memutuskan untuk melakukan lockdown di ibukota, Riyadh dan dua kota suci Mekah dan Madinah untuk membendung penyebaran virus corona (COVID-19).

Menurut kantor berita resmi Saudi Press Agency dalam langkah-langkah pencegahan itu langsung diperintahkan oleh Raja Salman penjaga dua kota suci Mekkah dan Madinah, melarang setiap orang masuk dan keluar dari tiga kota tersebut.

Keputusan untuk melakukan lockdown itu mulai berlaku pada hari Kamis, (26/3/2020). Langkat ini juga termasuk mencegah orang-orang dari 13 wilayah kerajaan melakukan perjalanan memasuki kota itu atau pergi ke wilayah lain.

Adapun langkah pencegahan yang telah dilakukan Arab Saudi yakni menerapkan jam malam selama 21 hari mulai Senin (23/3).

Apabila sebelumnya jam malam berlaku mulai pukul 19.00 hingga 06.00, kini dipercepat menjadi pukul 15.00 waktu setempat.

Raja Salman memerintahkan seluruh otoritas sipil dan militer membantu penegakan jam malam ini. 

Namun, jam malam tidak berlaku untuk karyawan sektor swasta dan publik yang vital, seperti petugas keamanan, militer, kesehatan, dan media.

Selain itu, Arab Saudi juga telah menangguhkan perjalanan umrah hingga waktu yang belum ditentukan.

Sementara itu, dari 767 kasus positif, dua di antaranya telah meninggal dunia. 

Satu pasien merupakan WN Afghanistan, meninggal di sebuah rumah sakit di Madinah. Kematian kedua adalah seorang warga asing berusia 46 tahun di Makkah.

Setelah pertama kali muncul di Wuhan, Cina Desember lalu, virus corona telah menyebar ke setidaknya 171 negara.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah ini sebagai pandemi dunia.

Berdasarkan data yang dikumpulkan situs worldometers umlah kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia kini telah melampaui 471.035 orang sementara jumlah kematian lebih dari 21.283 dan hampir 114.218 telah pulih.

Meskipun jumlah kasus meningkat, sebagian besar orang yang tertular virus hanya menderita gejala ringan sebelum melakukan pemulihan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X