Keluarga Ahmad Yoga Bantah Tuduhan Korban Menggoda Istri Pelaku

- Kamis, 23 April 2020 | 21:53 WIB
Kiri: Pelaku penusukan bernama Pramos / Kanan: Korban penusukan bernama Ahmad Yoga (dok. Keluarga)
Kiri: Pelaku penusukan bernama Pramos / Kanan: Korban penusukan bernama Ahmad Yoga (dok. Keluarga)

Keluarga dari Ahmad Yoga Maydioko alias Yoga (28) honorer BPKAD Sumsel, membantah pernyataan dari pelaku pembunuhan bernama Pramos (41).

Sebelumnya, Pramos mengaku melakukan pembunuhan tersebut karena ia merasa kesal dengan Yoga yang sering menggoda istrinya yang juga satu tempat kerja dengan mereka.

Kepada wartawan, bibi korban yang bernama Prof Isna Wijayani (58) menyebut bahwa pelaku sudah merencanakan penyerangan tersebut. Korban sendiri tidak melakukan perlawanan.

Pelaku menyebut bahwa dia menusuk Yoga sebanyak 4 kali. Namun, ketika jenazah korban dimandikan justru terlihat 8 liang, hasil dari tusukan membabi buta.

“Kalau kami melihat aksi penganiayaan itu sudah direncanakan pelaku. Diserang pelaku bertubi-tubi dengan Yoga hanya tangan kosong, sehingga tidak bisa melakukan perlawanan,” sebut Isna di rumahnya Jalan Bank Raya I, Kecamatan Demang Lebar Daun, Rabu (22/04/2020).

Isna juga membantah pernyataan bahwa pelaku pernah bertemu dengan keluarga korban. Selain itu, keluarga turut membantah bahwa Yoga mengirimkan video mesum kepada istri Pramos. Tidak ditemukan adanya video atau chat mesum antara Yoga dengan istri Pramos di ponselnya.

-
Bibi Yoga memberikan klarifikasi kepada wartawan (Dok. Keluarga)

Justru Isna membeberkan bahwa istri Pramos mempunyai utang kepada Yoga, dan meminta waktu untuk membayarkannya karena masih ada keperluan keluarga.

Komunikasi yang mereka jalin adalah komunikasi biasa aja. Bahkan, antara korban dan istri Pramos memiliki panggilan hormat, yaitu Ayuk dan Adik.

"Kebaikan Yoga ini menimbulkan salah paham dari tersangka. Padahal sama sekali tidak pernah ada permasalahan. Kami dari keluarga minta diluruskan tentang pemberitaan yang ada. Kami yang sudah jadi korban, malah kami yang disudutkan," ungkapnya.

Keluarga meminta agar istri Pramos juga diperiksa karena dialah yang menjadi sumber penyebab kasus pembunuhan ini. Sementara itu, kakak korban yang bernama Lady Havivi menyebut bahwa Yoga adalah sosok yang baik.

“Kita tahu betul bagaimana Yoga bergaul dengan teman komunitas dan keluarga. Buktinya ditengah pandemi Covid 19 banyak datang melayat, itu artinya Yoga anak baik,” ujarnya.

Dia menduga sebenarnya Pramos hanya iri hati karena Yoga disenangi oleh pimpinannya dan sering diajak ikut perjalanan dinas.

Seperti diberitakan, Pramos membunuh Yoga dengan beberapa tusukan dan menyebut korban seringkali mengirimkan video dan percakapan mesum kepada istrinya sejak akhir 2019.

Korban tewas di lantai II Kantor yang berada Jalan Kapten A Rivai, Kecamatan Ilir Timur I Palembang Selasa (21/4/2020).

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X