Penggunaan Kendaraan di DKI Jakarta Turun Drastis Selama PSBB Diterapkan

- Selasa, 28 April 2020 | 16:43 WIB
Suasana lalu lintas yang lengang di Jalan Sudirman. (Foto: INDOZONE/Arya Manggala)
Suasana lalu lintas yang lengang di Jalan Sudirman. (Foto: INDOZONE/Arya Manggala)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayahnya terjadi penurunan penggunaan kendaraan umum mencapai 88 persen. Bahkan, hanya tersisa 12 persen masyarakat di DKI yang masih menggunakan kendaraan umum.

"Jadi tinggal 12 persen orang yang menggunakan kendaraan umum. Nah, kemudian kendaraan pribadi ada sekitar 46 persen," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (28/4/2020).

Anies menyampaikan, bahwa penerapan PSBB berdampak positif terutama bagi berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah. Hal ini dinilai dapat mengurangi dampak penularan Covid-19 di Ibu Kota.

"Dibandingkan sebelumnya ini lebih baik. Kita terus mendorong masyarakat tidak banyak beraktivitas di rumah dan ini pun sudah mulai nampak dampaknya," ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa perjuangan melawan Covid-19 harus terus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat di Jakarta. Karena itu, warga di ibu kota harus meningkatkan kedisiplinan dan tidak bepergian kecuali untuk keperluan yang mendesak.

"Kepada semua jangan menganggap ini kita sudah merdeka dari Covid-19, perjuangannya masih terus, kita belum merdeka dari Covid. Kemudian disiplin tetap di rumah, jangan bepergian kecuali esensial," imbaunya.

"Kemudian gunakan masker kapanpun dimanapun jangan lepas maskernya. Kita karantina wajah kita dengan masker ini," tambahnya.

-
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: INDOZONE/Murti Ali Lingga)

Mantan Menteri Pendidikan ini pun mengapresiasi inisiatif masyarakat dengan sadar secara mandiri melakukan penjagaan terhadap wilayahnya masing-masing. Hal itu dilakukan bersama untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Jadi ada hal yang sifatnya komunitas, ada ada kampung siaga sekarang di seluruh Jakarta. Namanya kampung siaga, mereka menjaga kampungnya untuk bagi kampung yang terbebas (dari Covid-19) jangan sampai tertular, bagi yang sudah ada kasus jangan sampai melebar," katanya.

Sejauh ini, angka pasien sembuh dari infeksi Covid-19 di DKI Jakarta, menunjukkan tren positif.

Hingga Selasa (28/4/2020) terdapat 341 orang yang sudah dinyatakan sembuh. Sementara itu ada 379 orang yang meninggal dunia. Secara keseluruhan, angka positif Covid-19 di Ibu Kota sebanyak 3.950 orang.

Dari 3.950 orang tersebut, selain sembuh dan meninggal dunia, sebagian diantaranya masih dirawat sebanyak 2.024 orang dan 1.206 orang melakukan isolasi mandiri.

Sedangkan, berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 236 orang. Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 7.233 orang (7.026 sudah selesai dipantau dan 207 masih dipantau) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 5.499 orang (4.554 sudah pulang dari perawatan dan 945 masih dirawat).

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X