Penggunaan Cairan Disinfektan Naik Drastis, Donald Trump: Saya Tidak Bertanggung Jawab

- Selasa, 28 April 2020 | 13:39 WIB
Presiden AS, Donald Trump. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Presiden AS, Donald Trump. (REUTERS/Jonathan Ernst)

Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat mengaku bahwa ia tak bertanggung jawab atas lonjakan pemakai disinfektan secara tidak benar, untuk obati virus corona.

Kenaikan jumlah pemakai ini terjadi setelah minggu lalu, Trump secara berbahaya memebri saran agar pasien penderita corona disuntikkan disinfektan sebagai langkah pengobatan.

"Saya tidak bisa membayangkan kenapa," ujar Trump, yang dilansir dari CNN pada Selasa (28/4/2020), saat ditanya perihal lonjakan kasus pemakai disinfektan secara tak wajar dan tak benar di AS.

Trump bahkan mengaku tak bertanggung jawab terhadap lonjakan kasus itu.

-
Presiden AS, Donald Trump. (REUTERS/Jonathan Ernst)

"Tidak, saya tidak (bertanggung jawab)," jelas Trump.

Pusat Pengendalian Racun Kota New York mengatakan, terjadi lonjakan kasus orang-orang yang mengonsumsi cairan disinfektan rumah tangga.

Dilaporkan setidaknya ada 30 kasus yang dilaporkan dalam kurun waktu 18 jam. Sembilan kasus terkait dengan paparan lysol, disinfektan rumah tangga, 10 kasus terkait dengan cairan pemutih dan 11 kasus terkait dengan cairan pembersih rumah tangga.

Minggu lalu, saat konferensi pers terkait virus corona di Gedung Putih, Trump keliru hingga menyarankan orang untuk menyuntikkan cairan disinfektan atau memaparkan sinar ultraviolet dalam tubuh, sebagai langkah pengobatan virus corona.

Saat itu, seorang pejabat  Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, tengah membahas eksperimen di mana disinfektan, seperti cairan pemutih atau alkohol isopropyl, dapat dengan cepat membunuh virus corona yang menempel di permukaan yang tak mudah keropos.

-
ilustrasi cairan alkohol isopropyl. (cannaresourcecenter)

"Apakah ada cara untuk kita melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau nyaris melakukan pembersihan," ujar Trump, usai mendengar pernyataan dari pejabat  Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Sontak saja ucapan dari Trump memicu kecaman dari banyak orang, hingga membuat perusahaan produk-produk kebersihan serta para pejabat kesehatan AS mengeluarkan peringatan soal bahaya disinfektan jika tertelan dan masuk ke dalam tubuh
Sehari setelah Trump menyatakan pernyatan seperti itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengeluarkan peringatan tentang cara pemakaian cairan disinfektan secara benar dan tepat.

Melihat banyaknya kecaman yang melayang padanya, Trump mengklain bahwa pernyataan itu bersifat 'sarkastik' atau menyindir. Ia beralasan bahwa pernyataan itu dimaksudkan untuk mendorong para pejabatnya, memeriksa efek cairan disinfektan di tangan, bukan untuk dikonsumsi atau disuntik.

Imbas dari pernyatan Trump terkait cairan disinfektan itu, membuat banyak warga di negara bagian Maryland bertanya soal efektivitas mengonsumsi atau meyuntikkan cairan disinfektan untuk mengobati virus corona.

-
Petugas memegang cairan disinfektan untuk membersihkan sudut ruangan. (REUTERS/Andrew Kelly)

Gubernur Maryland, Larry Hogan, mengungkapkan bahwa kantornya banyak menerima panggilan dari warga yang penasaran soal cairan disinfektan bisa mengobati virus corona.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X