Deretan Fakta Aurellia, Paskibraka yang Meninggal Tanpa Sebab

- Minggu, 4 Agustus 2019 | 08:15 WIB
Para kerabat menangisi kepergian calon anggota Paskibra Tangsel Aurellia Quratu Aini, Kamis (1/8/2019). Polisi mendalami dugaan Aurel meninggal akibat penganiayaan oleh seniornya. (ANTARA/Deden Rojani).
Para kerabat menangisi kepergian calon anggota Paskibra Tangsel Aurellia Quratu Aini, Kamis (1/8/2019). Polisi mendalami dugaan Aurel meninggal akibat penganiayaan oleh seniornya. (ANTARA/Deden Rojani).

Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Tangerang Selatan, Aurellia Qurratu Aini (16), meninggal dunia, Kamis (1/8/2019). Kepergiaan Aurellia mengejutkan keluarga karena tanpa sebab yang jelas. 

Perempuan yang tengah mengikuti kegiatan Paskibra itu meninggal dunia secara mendadak. Situsi tersebut menimbulkan tanda tanya karena Aurellia tidak mempunyai riwayat penyakit berat.

Setelah menyemayamkan di kediaman Aurellia di Perumahan Taman Royal 2, Tangsel, jenazah kemudian dimakamkan di TPU Selapajang Jaya, Neglasari, Tangerang.

Berikut ini deretan fakta Aurellia, Paskibraka yang meninggal tanpa sebab

Kronologi Meninggal Dunia

Kamis pagi, tubuh Aurellia tiba-tiba ambruk ketika persiapan berangkat latihan Paskibraka. Pihak keluarga membawanya ke rumah sakit. Sesampainya di sana, Aurellia meninggal dunia.

Romi, paman Aurellia menceritakan detik-detik kepergian siswi yang duduk di kelas XI MIPA 3, SMA Islam Al Azhar BSD, Tangerang Selatan tersebut.

"Kemarin itu kami keluarga kumpul di rumah ini. Karena ada acara nenek kami yang sedang ulang tahun. Kami sekeluarga melihat ada yang berbeda dari Aurel. Mukannya pucat sekali, seperti kelelahan. Padahal, dia tidak memiliki riwayat penyakit," kata Romi

"Dia tak mengeluhkan apa-apa. Namun, kami lihat dia ini sangat keletihan karena ikut Paskibra. Tiba-tiba saja dia langsung roboh tadi pagi. Jatuh di rumah. Setelah dibawa ke rumah sakit, dia dinyatakan meninggal dunia," ungkapnya. 

Diduda Dipelonco Senior

Keluarga mengatakan tubuh Aurellia memiliki banyak bekas luka lebam yang membiru. Romi menduga Aurellia menjadi korban perpeloncoan seniornya. 

Romi berpendapat demikian karena Aurellia sempat mengaku pernah dipukul oleh seniornya di Paskibraka. Kematian janggal itu membuat pihak keluarga meminta Pemerintah Kota Tangsel mengusut kasus kematian keponakannya.

"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," kata Romi. 

Latihan Keras

Paman Aurellia yang bernama Indra, menyebut Aurellia pernah diminta seniornya untuk melakukan push-up cincin ketika tengah berlatih Paskibraka. Indra kaget karena latihan itu begitu keras. 

"Dia pernah cerita ke kami, kalau di Tangsel itu latihannya mengenal sebutan latihan cincin, yaitu push-up di aspal dengan cara tangan mengepal, sehingga jari-jari cincin tangan menghitam," ujar Indra. 

Curhat di Diary

Aurellia menuangkan kecintaannya di dunia Paskibraka melalui diary 'Merah Putih'. Diary Merah Putih Aurellia sebelumnya pernah dirobek seniornya. Dia memang punya kebiasaan menulis kegiatan sehari-harinya dalam diary itu.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X