Pendiri komunitas penyelam Divers Clean Action (DCA), Swietenia Puspa Lestari mengungkapkan bahwa puntung rokok mendominasi sampah di kawasan pantai.
"Biasanya sampah yang paling banyak di kawasan pantai itu puntung rokok, dan itu terbukti saat kami membersihkan pantai hanya beberapa meter persegi luasnya tapi terdapat 15 puntung rokok," ungkap Switenia di Gili Trawangan, Lombok Utara (18/8/19).
Switenia mengatakan meski kawasan tersebut sudah dibersihkan, namun tetap saja masih banyak puntung rokok yang berserakan di pantai atau pun kawasan wisata. Puntung rokok sendiri termasuk ke dalam kategori sampah anorganik yang tidak bisa terurai dalam waktu dekat.
Switenia bahkan mengungkapkan bahwa sampah tersebut termasuk dalam limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Namun, hal ini tidak disadari oleh masyarakat.
Sementara itu, untuk kawasan bawah laut, sampah yang mendominasi yakni plastik sekali pakai. Hal itu berdasarkan penelitian yang dilakukan pihaknya di perairan Kepulauan Seribu.
"Berdasarkan riset kami, persentasenya mencapai 63 persen. Plastik sekali pakai termasuk kantong plastik, botol kemasan, paling banyak terdapat di kawasan itu," kata Switenia.
Switenia berharap agar masyarakat semakin sadar lingkungan. Tradisi membawa botol minum dan wadah makanan juga diharapkannya bisa terus tumbuh, sehingga dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
