Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menjelaskan alasan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberi instruksi untuk kritis kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurutnya, perintah tersebut untuk mengingatkan Anies dalam merealisasikan janji kampanye. Sebab sejauh ini Anies dinilai belum menepati program yang digagasnya saat Pilkada DKI Jakarta.
Salah satu program yang belum terlihat wujudnya yakni penanggulangan sampah di Jakarta dan normalisasi sungai. Anies lebih suka menyebutnya program naturalisasi sungai.
"Jadi perintah Ketum Gerindra agar Fraksi Gerindra di DKI mengkritisi Anies Baswedan supaya Anies sukses memimpin Jakarta dan janji Kampanye kepada masyarakat Jakarta bisa di tepati. Karena banyak masukan dari masyarakat Jakarta yang mayoritas kecewa dengan kinerja anies selama ini," ujar Arief melalui pesan singkat yang diterima Indozone, Senin (28/10).
Perintah untuk mengkritisi Anies ini mencuat saat Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengaku mendapat instruksi dari Prabowo.
Pesan agar Gerindra Jakarta kritis tersebut diberikan Prabowo pada 18 Oktober 2019 atau lima hari sebelum pelantikan Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.
Syarif mengungkapkan bahwa Prabowo meminta agar Gerindra Jakarta membantu rakyat dengan dukungan program pemerintah yang pro rakyat serta tetap kritis bersama rakyat. Sikap kritis tersebut juga ditujukan kepada Anies Baswedan, kepala daerah yang diusung koalisi Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
