Udara Riau Tidak Sehat, Jokowi Gelar Salat Minta Hujan

- Selasa, 17 September 2019 | 09:50 WIB
Presiden Joko Widodo saat melaksanakan Salat Istiqa bersama sejumlah Menteri, Panglima TNI dan Kapolri. (Puspen TNI)
Presiden Joko Widodo saat melaksanakan Salat Istiqa bersama sejumlah Menteri, Panglima TNI dan Kapolri. (Puspen TNI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan salat minta hujan (Istiqa) di Provinsi Riau, Selasa (17/9). Salat Istiqa tersebut dilakukan di Masjid Amrullah, komplek militer Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru, Riau.

Usai melaksanakan salat Istiqa, Jokowi memantau lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Merbau, Bunut, Kabupaten Pelalawan dan Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar.

"Presiden akan melakukan peninjauan di lapangan untuk mengetahui secara pasti apa penyebab kebakaran itu, apa yang sudah dilakukan, hambatan apa yang ada di lapangan," kata Menko bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Senin (16/9).

Presiden dalam rapat terbatas mengatakan pencegahan Karhutla lebih penting dibanding memadamkannya.

-
(Puspen TNI)

 

"Biaya yang harus dikeluarkan untuk memadamkan Karhutla lebih besar ketimbang upaya pencegahan," katanya.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kualitas udara di Kota Pekanbaru mencapai 343 mikrogram per meter kubik (µg/m3) atau melampaui nilai ambang batas (NAB) harian PM10 sebesar 150 µg/m3 atau sangat tidak sehat .

BMKG mengukur kualitas udara dengan parameter kandungan PM10 (partikulat matter 10) yaitu partikel yang ada di udara berukuran di bawah 10 mikrogram sehingga bisa membahayakan bila terhirup oleh manusia. Sedangkan jarak pandang di Provinsi Riau hanya sekitar 800 meter karena kabut asap semakin pekat. 

Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) menyebutkan, titik api sebagian besar di kawasan konsesi, sebagaimana yang disampaikan oleh KLHK yang telah melakukan 42 penyegelan pada lahan konsesi yang dimiliki korporasi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X