Singgung Pertarungan Ideologis, Hinca Panjaitan Tantang Moeldoko Nyanyi Mars Demokrat

- Senin, 29 Maret 2021 | 14:47 WIB
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan. (INDOZONE/Harits Tryan Akhmad)
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan. (INDOZONE/Harits Tryan Akhmad)

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Panjaitan menepis perkataan yang dilontarkan oleh Moeldoko ihwal adanya perubahan demokrasi dan ada pertarungan ideologis di tubuh partai berlogo Mercy ini.

“Pertama saya menolak secara tegas apa yang disampaikan Pak Moeldoko, apalagi soal ideologi dan seterusnya,” kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/3/2021).

Karenanya anggota Komisi III DPR RI ini menyebut pernyataan Moeldoko adalah hal yang salah dan tidak benar.

"Kami tidak melihat itu, yang dituduhkan Pak Moeldoko sama sekali salah dan tidak benar. Justru partai ini partai tengah yang kami menyebutnya nasionalis religius,” tuturnya.

Hinca pun mendorong agar Moeldoko dapat membaca AD/ART Partai Demokrat. Di sana dijelaskan terkait alasan Partai berlogo Mercy ini didirikan.

“Pak Moeldoko silakan baca AD/ART kami, di situ jelas kenapa partai ini didirikan, partai tengah, partai yang mengusung nasionalis religius. Di kami tidak soal ideologi ini itu, tidak ada hal-hal yang dituduhkan itu," bebernya.

Tak cuma itu, Hinca menuturkan agar Moeldoko dapat menyanyikan mars partai jika memang benar-benar paham mengenai Partai Demokrat.

"Bahkan kalau Pak Moeldoko paham betul, cobalah Pak Moel nyanyikan mars Partai Demokrat. Di situlah ikhtiar, di situlah doa, di situlah semangat, di situlah tujuan. Karena itu kalau ada yang bilang seperti itu apalagi Pak moeldoko, Anda tidak tahu partai ini. Anda tidak mengerti partai ini. Kami yang mengerti," ungkap Hinca.

"Sekali lagi saya katakan semua yang disampaikan Pak Moeldoko saya tolak dan tidak benar. Sebab di Demokrat kami ini adalah demokrat-demokrat sejati," tambah Hinca.

BACA JUGA: Bom Meledak usai Mahfud MD Bicara Teror, Natalius Pigai Curiga: Kenapa Tak Antisipasi?

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Moeldoko (@dr_moeldoko)

Sebelumnya diketahui, terkait munculnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli serdang yang mendaulat dirinya menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB tersebut, Jenderal TNI Dr. H. Moeldoko kembali angkat bicara.

Moeldoko mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat karena arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Partai Demokrat.

"Terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali, ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045," terangnya di akun Instagram miliknya pada Minggu (28/3/2021).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X