PGRI Tegur Kemendikbud, Minta Tak Keluarkan Pernyataan yang Bikin Guru Resah

- Rabu, 3 Februari 2021 | 15:03 WIB
Guru membagikan buku pelajaran kepada pelajar pada hari pertama sekolah tatap muka di SD Negeri 42, Banda Ace (Ilustrasi/ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Guru membagikan buku pelajaran kepada pelajar pada hari pertama sekolah tatap muka di SD Negeri 42, Banda Ace (Ilustrasi/ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Prof. Unifah Rosyidi meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tidak mengeluarkan pernyataan yang meresahkan para guru.

“Sering sekali guru jadikan beban, bahkan hampir setiap hari mendengar pernyataan yang tidak nyaman dari Kemendikbud. Misalnya, ada tunjangan profesi guru hanya dibayarkan pada guru yang berprestasi. Meskipun dibantah, banyak sekali pernyataan yang meresahkan para guru,” ujar Unifah, dikutip dari Antara, Rabu (3/1/2021).

Unifah meminta Kemendikbud untuk fokus mencari cara agar proses belajar mengajar tetap efektif di tengah pandemi Covid-19 seperti ini, bukan melulu mengeluarkan pernyataan yang meresahkan.

PGRI dalam waktu dekat akan merancang buku aktivitas yang membantu para guru dan siswa dalam belajar. 

Meski dalam situasi yang serba terbatas, Unifah mengatakan PGRI tetap mengabdi bagaimana agar kompetensi guru semakin meningkat.

“Jangan dibilang kalau guru itu penting, tapi ada pernyataan yang bikin resah. Tolonglah guru diberikan ketenangan. Termasuk guru-guru Satuan Pendidikan Kerja sama (SPK) yang tunjangan sertifikasinya dicabut,” kata Unifah.

Dia mengatakan bahwa memang guru SPK mengajar di sekolah kerja sama, tetapi para guru tersebut juga mempunyai keluarga. Lagi pula para guru itu bekerja untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.

“Begitu juga perekrutan guru CPNS, yang tanpa persetujuan DPR, dikatakan akan dihilangkan. Dampaknya kemana-mana, karena anak-anak muda kita tidak akan tertarik lagi menjadi guru,” ujar dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X