Sejarah cenderung terulang kembali, termasuk pandemi Covid-19 yang kita alami sekarang ini. Pandemi bukan baru kali ini saja terjadi di muka Bumi, tapi sudah terjadi beberapa kali.
Salah satunya adalah pandemi Flu Spanyol di tahun 1918 dulu. Baru-baru ini, akun Twitter Talya Varga mengunggah potongan surat kabar lama yang diduga memperlihatkan bagaimana protokol kesehatan saat wabah Flu Spanyol.
Hampir semua protokol kesehatan tersebut mirip dengan apa yang saat ini sedang dijalankan. Misalnya, memakai masker, mencuci tangan dengan rutin, menjalani gaya hidup sehat, dan mematuhi aturan karantina.
Kemudian ada juga aturan yang mengatakan agar warga tidak mengabaikan saran dari ahli, hanya karena mereka tidak mengerti.
Spanish flu recommendations. History repeats itself. #LongCovid pic.twitter.com/oZ7gCEgVSu
— Talya Varga (@TalyaVarga) August 8, 2020
Sayangnya, saat ini ada segelintir kalangan yang menolak protokol kesehatan tersebut, sehingga berpotensi mengulang bencana yang terjadi kala Flu Spanyol melanda.
Jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 21 juta jiwa (John Barry) hingga 50-100 juta jiwa (Nial Johnson dan Juergen Mueller)
Wabah Flu Spanyol diperkirakan membuat 21 juta orang tewas (John Barry) hingga 50-100 juta jiwa (Nial Johnson dan Juergen Mueller).
You might as well use this as well. pic.twitter.com/BtfyVQZaXQ
— Chris (@ChrisDo30828241) August 10, 2020
Flu Spanyol juga menginfeksi 1/3 penduduk dunia, yang kala itu diyakini berjumlah sekitar 1,8 miliar orang, atau lebih dari 500 juta orang terjangkit wabah Flu Spanyol.
Lalu, bagaimana Flu Spanyol bisa diatasi? Seorang netizen bernama Justin Pagano mengatakan ada empat gelombang Flu Spanyol dan butuh dua tahun untuk mengatasi pandemi tersebut.
It seems we dont learn from history pic.twitter.com/opoaSUuYHO
— Kassandra (@Noname06401912) August 9, 2020
"Kalau itu terjadi sekarang, setidaknya 70 juta orang akan meninggal." terangnya.
Jika kita tidak belajar dari Flu Spanyol, maka kemungkinan sejarah akan terulang kembali. Cukup ironis melihat teknologi dan dunia medis sekarang sudah jauh berkembang, tapi pola pikirnya masih tetap sama.