Mengenakan kaos oblong warna kuning, Saiful Bahri (28), cengar-cengir saat ditanyai seputar "kesuksesannya" menikahi dua wanita sekaligus. Dia tidak jumawa sedikitpun, malah ramah saat menceritakan tentang proses pernikahannya dengan Hariani dan Mustiawati.
Oleh Mustiawati, Saiful dianggap lugu dan polos. Itu pulalah yang menjadi alasannya mau dipoligami oleh pria yang pernah bekerja sebagai TKI di Malaysia selama 9 tahun itu.
"Dia baik, polos," ujar Mustiawati.
Saiful sendiri mengaku tidak punya rahasia khusus dalam menaklukkan Hariani dan Mustiawati. Ia mengaku cinta di antara mereka bertiga memang sudah terjalin sejak tiga bulan belakangan dalam hubungan berstatus pacaran.
"Lebih banyak teleponan aja, saya rayu dari telepon," ucap Saiful sambil senyam-senyum.
Diakui Saiful kalau awalnya dia tidak ada kehendak menikahi keduanya sekaligus. Ia hanya akan menikahi salah seorang di antara mereka yang memang bersedia.
"Rupanya dua-duanya mau (saya nikahi). Jadi ya, saya nikahi dua-duanya," katanya.
Saiful bukanlah pria berkantong tebal yang dapat dengan mudah memikat perempuan. Dia "cuma" lelaki sederhana--jika bukan miskin--yang hanya bermodal cinta dan keberanian dalam melamar Hariani dan Mustiawati.
Saiful hanya perlu membayar maskawin Rp 4 juta untuk menikahi dua perempuan tersebut. Hariani dan Mustiawati masing-masing diberi maskawin Rp 2 juta.
Dalam foto-foto dan video pernikahannya yang viral, tampak bahwa prosesi pernikahan berjalan lancar tanpa ada gangguan sedikitpun. Baik keluarga Hariani maupun Mustiawati sama-sama merestui dan ikhlas anak perempuan mereka dinikahi oleh Saiful.
Selepas ijab kabul, Saiful, dengan menggandeng kedua istrinya, diarak menuju tempat terbuka, semacam aula, untuk didoakan. Di situ juga ada seorang yang diduga ustaz, menjelaskan dalil yang membenarkan poligami yang dilakukan Saiful dengan mengutip dan menafsirkan sendiri ayat Alquran.
"Asal dari perintah nikah itu poligami, bukan monogami. Nikahi wanita yang kalian suka," kata pria tersebut dengan pengeras suara.
