Kelangkaan kedelai di Indonesia berujung mahalnya harga makanan tempe dan tahu. Polri sendiri memiliki beberapa cara untuk mengantisipasi hal tersebut.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan langkah Polri pertama yaitu menganalisa ketersediaan kedelai dan kebutuhan kedelai di Indonesia. Kemudian, Polri juga gencar melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait.
"Koordinasi dengan Kemendag dan Kementan terkait ketersediaan, importasi dan harga saat ini. Koordinasi dengan pihak asosiasi untuk mengetahui sentra-sentra produk olahan berbahan dasar kedelai dan distribusinya," kata Irjen Argo kepada wartawan, Kamis (7/1/2021).
Baca Juga: Ricuh di Gedung Kongres AS, Obama: Trump Penyebabnya, Dia Berbohong!
Langkah selanjutnya Polri akan melakukan pengecekan ke gudang importir kedelai. Pengecekan itu berdasarkan data yang diperoleh dari Kemendag dan Kementan.
Langkah terakhir yakni penegakan hukum. Polri akan melakukan penyelidikan terkait indikasi penimbunan kedelai di seluruh wilayah Indonesia.
"Melakukan penyelidikan terhadap dugaan penimbunan yang mengakibatkan stok langka dan permainan harga oleh spekulan," pungkas Argo.
