Soal Pembacaan Doa Lintas Agama, Menag: Biar Tak Ada Kesan yang Korupsi Agama Islam Saja

- Rabu, 7 April 2021 | 14:02 WIB
Menteri Agama RI, Gus Yaqut. (photo/Instagram/@gusyaqut)
Menteri Agama RI, Gus Yaqut. (photo/Instagram/@gusyaqut)

Menteri Agama RI, Gus Yaqut mengatakan, wacana pembacaan doa lintas agama masih sekadar saran untuk dilakukan di lingkungan Kementerian Agama.

"Itu kan bersifat internal, di lingkungan Kemenag. Itupun hanya untuk kegiatan berskala besar seperti dapat besar seperti Munas (musyawarah nasional)," kata Gus Yaqut, Selasa.

Menurut Yaqut, saran pembacaan doa lintas agama itu didasari asumsi bahwa Kemenag tak hanya mengurusi satu agama saja, tapi juga semua agama yang diakui di Indonesia.

"Ingat, ini Kementerian Agama. Menaungi semua agama yang diakui di negara ini. Bukan Kementerian Islam yang hanya menaungi satu agama Islam saja," tegasnya.

Sehingga katanya, doa lintas agama dirasa perlu dilakukan supaya menjadi representasi keterwakilan masing-masing pemeluk agama yang ada di lingkungan kepegawaian Kemenag.

"(Bukankah) negara ini didirikan oleh banyak agama. Bukan Islam saja," tegasnya.

Yaqut menambahkan, tujuan dari pembacaan doa lintas agama ini adalah untuk memohon keselamatand ari TYME, supaya para pegawai Kemenag dijauhkan dari perbuatan tak terpuji dan korupsi.

"Orang yang ingat dengan Tuhannya, dia tidak akan berani 'ngutil' (mencuri/korupsi)," kata Gus Yaqut.

Lebih lanjut katanya, doa lintas agama itu bertujuan baik di mana untuk mengingatkan agar masing-masing individu di Kemenag tak melakukan tindakan korupsi.

"Supaya juga tidak ada kesan yang berpotensi korupsi itu (pegawai) yang beragama Islam saja," imbuhnya.

"Asumsi saya, orang yang ingat kepada Tuhannya, maka dia tidak akan korupsi," kata Gus Yaqut.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X