Pendeta Yeremia Diduga Ditembak Wakil Danramil, Ini Kata Komandan Puspom TNI AD

- Kamis, 12 November 2020 | 20:22 WIB
Kasus kematian pendeta Yeremia Zanambani. (Antara foto)
Kasus kematian pendeta Yeremia Zanambani. (Antara foto)

Pihak TNI Angkatan Darat (AD) mengaku sedang menyelidiki keterlibatan Serka AHM, Wakil Danramil Hitadipa, dalam kasus kematian Pendeta Yeremia Zanambani, di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada 19 September 2020 lalu.

Pengakuan itu disampaikan oleh Komandan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD, Letnan Jenderal TNI Dodik Widjanarko, saat jumpa pers di Markas Pusat Polisi Militer TNI AD, Jakarta, Kamis (12/11/2020).

Dikatakannya, tim gabungan yang terdiri dari Puspomad, staf intelijen TNI AD, Pusat Intelijen TNI AD, dan Direktorat Hukum TNI AD, bergabung dengan tim Kodam XVII/Cenderawasih menyelidiki kasus itu.

"Masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh Tim Gabungan (TNI AD), apabila di kemudian hari sudah didapat alat bukti yang cukup akan dilaksanakan proses hukum," kata Dodik.

Dodik bilang, sampai saat ini pihaknya belum menemukan alat bukti yang cukup kuat untuk menaikan perkara ke tahap penyidikan. 

"Kita (kami, -red) menanyakan kepada para saksi, kita tentu melihat TKP, kita juga tentu melihat forensiknya dan lain sebaginya kita juga perlu," katanya.

Menurutnya, untuk mencari pelaku penembakan Pendeta Yeremia, pihaknya juga membutuhkan hasil otopsi terhadap jenazah korban.

"Kami tidak ingin menentukan tersangka itu kepada orang yang salah. Tentunya menetukan tersangka ke orang yang betul-betul melakukan dan berbuat terhadap kesalahan," ujarnya, seperti dilansir Antara.

Sebelumnya, hasil penyelidikan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya yang diserahkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, menguak fakta mengejutkan. 

Seperti diketahui, TGPF Intan Jaya bekerja selama 17 hari, yakni sejak 1-17 Oktober 2020.

Berkas laporan itu diserahkan Ketua Tim Lapangan TGPF Intan Jaya, Benny Mamoto, di Gedung Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2020).

"Mengenai terbunuhnya Pendeta Yeremia Zanambani pada 19 September 2020, informasi dan fakta-fakta yang didapatkan tim di lapangan menunjukkan dugaan keterlibatan oknum aparat. Meskipun ada juga kemungkinan dilakukan oleh pihak ketiga," kata Mahfud.

Sosok Wakil Danramil Hitadipa

Ketua Tim Kemanusiaan Provinsi Papua untuk Intan Jaya, Haris Azhar, menyebut bahwa pelaku penembakan Pendeta Yeremia diduga kuat adalah Serka AHM, Wakil Danramil Hitadipa.

"Informasi yang mengerucutnya itu Alpius, anggota TNI yang ada di Koramil persiapan Hitadipa. Dan Alpius ini ditemani oleh satu orang yang kami tidak dapat namanya. Dua orang ini naik ke kandang babi, lokasi pendeta Yeremia berada. Ada pembagian tugas," jelas Haris, dalam konferensi pers seperti ditayangkan kanal YouTube Suara Papua TV.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X