Arab Saudi diserang oleh bom drone di Bandara Abha. Akibat kejadian tersebut, sebuah pesawat sipil bolong terkena tembakan.
Dilansir Reuters, Kelompok Houthi di Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Jubir militer Houthi, Yahya Saera mengaku bahwa mereka memang telah meluncurkan 4 drone.
Serangan ini dikecam oleh pasukan koalisi karena membahayakan nyawa warga sipil yang tidak bersalah.
"Upaya untuk menargetkan bandara Abha adalah kejahatan perang dan membahayakan nyawa pelancong sipil," kata pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.
Dalam seminggu terakhir, Arab Saudi mendapatkan banyak serangan drone, bahkan ada yang mengarah ke warga sipil. Kelompok Houthi juga sempat mengirim drone peledak ke Riyadh, namun dapat dicegah.
#HouthisTerroristGroup
— ? . ???? ?? ????? (@mokharshum) February 10, 2021
Houthi drones continue to target civilians in Saudi Arabia. pic.twitter.com/0felXh2fHI
Dalam foto yang dirilis media pemerintah Arab Saudi, tampak pesawat AirBus 320 dari maskapai FlyADeal bolong dan menghitam akibat serangan drone. Untunglah tak ada korban dalam peristiwa tersebut.
Serangan terhadap pesawat sipil tersebut mengundang kecaman dari negara lain, seperti Jerman, Prancis, dan Inggris.
"Serangan lanjutan seperti ini, termasuk yang menargetkan wilayah sipil ... menggambarkan keseriusan ancaman yang ditimbulkan," jelas ketiga negara dalam pernyataan bersama Kementerian Luar Negeri.
Amerika Serikat juga angkat bicara dan menyerukan pemberontak Houthi menghentikan serangan agresif tersebut.
Pictures of the wreckage from the explosive drone that tried to target Abha Int’l Airport today. This latest Houthi terrorist attack, which endangered the lives of hundreds of civilians from different nationalities, is a war crime and a flagrant violation of international law. pic.twitter.com/FTAZ4U4Rw6
— Saudi Embassy (@SaudiEmbassyUSA) February 10, 2021
Perseteruan antara Houthi mulai meruncing sejak Arab Saudi mengintervensi konflik Yaman dan mendukung pemerintah Yaman.
Pemberontak Houthi yang didukung Iran akhirnya menargetkan Arab Saudi karena keputusan tersebut. Konflik Yaman sendiri membuat negara tersebut terjun ke jurang kemiskinan.