Fakta Baru Ritual Mandi Telanjang Aliran Hakekok, Pengikutnya Bawa Kondom dan Kemenyan

- Sabtu, 13 Maret 2021 | 19:04 WIB
Kiri: ilustrasi kondom; kanan: Pengikut aliran hakekok balatasutak di Pandeglang mandi bersama telanjang bulat di rawa-rawa. (ist)
Kiri: ilustrasi kondom; kanan: Pengikut aliran hakekok balatasutak di Pandeglang mandi bersama telanjang bulat di rawa-rawa. (ist)

Fakta baru mengenai ritual tak lazim yang dilakukan oleh para pengikut aliran aliran Hakekok Balatasutak di Desa Banyuasih, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten, kembali terkuak.

Tak jauh dari lokasi rawa-rawa Perkebunan Sawit PT. Globalindo Agro Lestari (GAL) tempat mereka terekam kamera sedang melakukan ritual mandi bersama telanjang bulat, ditemukan kondom, kemenyan, dan bahkan keris yang diduga milik mereka.

"Warga saya setelah melihat adanya ritual telanjang bulat itu, mereka resah. Mereka pengennya itu jangan ada lagi di desa saya," kata Salih, Kepala Desa Karang Bolong, desa yang bertetanggaan dengan Banyuasih.

16 orang pengikut aliran tersebut kini telah diamankan oleh pihak Polres Pandeglang, Kamis (11/3/2021).

16 orang tersebut termasuk pemimpinnya yang bernama Arya (52 tahun), warga Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang.

"Polres Pandeglang telah mengamankan warga yang diduga penganut aliran sesat tersebut dan sedang menangani dan mendalami kasus tersebut. Dihimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak memberikan pesan berantai karena justru akan menimbulkan situasi yang kurang kondusif," ujar Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi, Sabtu (12/3/2021).

Yang menjadi sorotan, aliran yang dianggap sesat tersebut melakukan ritual yang tidak lazim dan terkesan cabul.

Mereka mandi bersama telanjang bulat, campur aduk laki-laki dan perempuan.

Aliran kepercayaan tersebut viral di media sosial setelah video yang merekam para pengikutnya saat mandi bersama di rawa-rawa viral di media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat belasan orang pengikut aliran tersebut, baik laki-laki maupun perempuan, mandi telanjang bulat di rawa-rawa yang dipenuhi eceng gondok.

Belakangan diketahui, selain mandi bersama telanjang bulat, ritual lainnya yang biasa dilakukan oleh para pengikut aliran tersebut adalah kawin gaib.

Namun, sejauh ini belum diketahui seperti apa ritual kawin gaib tersebut.

Aliran itu sendiri diketahui sudah ada sejak tahun 2009. Dahulu, ajaran aliran itu disampaikan di sebuah padepokan yang terletak di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. 

Tak cuma dari Banten, pengikutnya juga ada yang dari Jakarta dan wilayah Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur).

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X