Profil Ruslan Buton, Eks TNI yang Ditangkap Karena Tuntut Jokowi Mundur, Dipecat pada 2017

- Jumat, 29 Mei 2020 | 13:20 WIB
Detik-detik penjemputan Ruslan Buton. (Foto: Istimewa)
Detik-detik penjemputan Ruslan Buton. (Foto: Istimewa)

Nama Eks Panglima Serdadu Trimatra Nusantara, Ruslan Buton mendadak menjadi bahan perbincangan hangat dalam beberapa jam terakhir usai dirinya ditangkap polisi, menyusul video surat terbukanya yang ditujukan kepada Presiden Jokowi, yang isinya menuntut Jokowi mundur.

Ruslan dijemput di kediamannya di Desa Wabula 1, Kecamatan Wabula, Kabupaten Buton. Saat dijemput, ia terlihat tenang dan menebar senyum kepada warga. Ia juga melambaikan tangan sesaat sebelum masuk ke dalam mobil polisi.

Di tengah riuh penangkapannya, barangkali banyak yang mempertanyakan siapa sebenarnya Ruslan Buton. 

Dari penelusuran Indozone.id, Ruslan merupakan bekas prajurit TNI AD. Ia dipecat pada 27 Oktober 2017 karena terlibat kasus pembunuhan seorang petani cengkeh bernama La Gode, yang kedapatan mencuri singkong.

Waktu itu, petani itu disiksa di Pos Satgas TNI SSK III Yonif RK 732/Banau, pos yang dikepalai oleh Ruslan, hingga tewas. Pengadilan Militer Ambon pada 6 Juni 2018 menjatuhkan vonis penjara kepada Ruslan selama 1 tahun 10 bulan.

Selain itu, pada Pilpres 2019 lalu, Ruslan diketahui merupakan pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Namun, tidak diketahui pasti apakah pria kelahiran 4 Juli 1975 itu juga tergabung dalam Partai Gerindra atau tidak.

Pada Januari 2020, Ruslan dan sejumlah mantan anggota TNI mendirikan sebuah yayasan di Jakarta. Yayasan itu diberi nama Yayasan Serdadu Eks Trimatra Nusantara, berisikan para mantan anggota TNI.

Dalam kata sambutannya, Ruslan Buton menjelaskan latar belakang pembentukan organisasi itu. 

"Dengan semangat kepahlawanan Jenderal Sudirman kita tingkatkan jiwa juang serdadu eks Trimatra Nusantara sebagai patriot bangsa yang selalu siap mendharmabhaktikan jiwa dan raga untuk Ibu Pertiwi. Dan momentum kelahiran Jenderal Sudirman menjadi hari pengukuhan yayasan ini,” katanya.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kendariinfo (@kendariinfo) on

Adapun dalam surat terbukanya yang viral, Ruslan menuntut Jokowi mundur sebagai presiden karena katanya, "Kebijakan-kebijakan saudara selalu melukai dan merugikan kepentingan rakyat, bangsa dan negara."

Ruslan juga menilai bahwa sistem pemerintahan di Indonesia ibarat benang kusut semenjak dipimpin Jokowi.

"Suka atau tidak suka, di era kepemimpinan saudaralah semua menjadi kacau balau alias amburadul dalam segala hal. Entah karena ketidakmampuan saudara, atau bisikan kelompok yang memiliki kepentingan yang tidak saudara pahami atau mungkin karena saudara telah tersandera oleh kepentingan elit politik," katanya.

Artikel menarik lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X