Untuk pertama kali dalam sejarah, Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, padam total, Jumat (25/9/2020) lalu.
Mengenai hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menerjunkan tim guna menelusuri peristiwa tersebut.
"Saya minta Dinas ESDM untuk mengecek, apakah ada sesuatu yang menyebabkan matinya Api Abadi Mrapen," kata Ganjar kepada wartawan.
Ganjar mengatakan, tim akan menyelidiki penyebab situs api adadi yang menjadi ikon berbagai perhelatan kancah nasional maupun internasional tersebut.
"Apakah karena cadangan sumber daya yang ada di dalamnya habis atau karena ada pengaruh eksploitasi di kanan kirinya," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan, jika api tersebut padam secara alami, maka Api Abadi Mrapen bakal tidak lagi menjadi ikon. Begitu pun, Ganjar menunggu hasil penyelidikan tim.
"Ya kalau memang ternyata sumbernya habis, ya enggak ikon lagi. Kalau cadangan gasnya habis ya akan mati," katanya.
"Atau mungkin ada gangguan dari kiri dan kanan. Seumpamanya di bawah ada chamber-nya, ada kamarnya yang menyimpan jebakan-jebakan gas dan kemudian keluar sedikit-sedikit terbakar, pasti tidak mati," sambungnya.
Api Abadi Mrapen padam total sejak beberapa waktu lalu.
Situs ini merupakan situs unik yang sudah dijadikan berbagai ikon acara-acara bersar.
Seperti pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI pada 23 Agustus 1996.
