Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan gempa magnitudo 5,8 SR yang terjadi pada Selasa (17/7) sebagai pertanda baik. Dia juga mengatakan gempa itu akan membawa keberkahan bagi masyarakat Pulau Dewata.
"Itu gempa pertanda baik, jatuhnya di Purnama Kasa (bulan purnama yang pertama menurut penanggalan Bali-red)," kata Koster disela menghadiri Sidang Paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Rabu.
Wayan meyakini usai musibah tersebut, anugerah akan segera datang untuk warga Bali.
"Katanya ini akan membawa berkah anugerah, akan sejahtera, nih, di Bali ini," ucap Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.
Sebelumnya BMKG Denpasar mengatakan, gempa tersebut berpusat di 9.11 lintang selatan, 114.54 bujur timur, dengan kedalaman 68 km itu terjadi di 83 km barat daya Nusa Dua, 84 km barat daya Jembrana, 89 km barat daya Denpasar, 90 km barat daya Tabanan, dan 917 km tenggara Jakarta. Gempa ini dilaporkan tak berpotensi tsunami.
Akan tetapi BMKG memperbarui kekuatan gempa menjadi magnitudo 5,8 SR. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada kedalaman 104 km.
Penyebab gempa dikarenakan adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia.
Akibat gempa ini, 9 warga luka ringan dan 1 orang luka berat (patah tulang).
